Gustinerz.com | Dalam buku Martha Raile Alligood yang berjudul “Nursing Theorists and Their Work” yang menjelaskan teori keperawatan yang dikemukakan oleh 25 Pakar Keperawatan Dunia.

Untuk menyampaikan pemikiran mereka tentang keperawatan, Gustinerz pada kesempatan ini akan menjelaskan 4 pakar teori keperawatan (bagian 1) dari 25 pakar teori keperawatan. Perlu diingat seluruh isi tulisan ini diambil dari Buku Martha Raile Alligood yang berjudul “Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka”  yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Prof. Achir Yani S. Hamid, MN, DNSc & Kusman Ibrahim, SKP, MNS, Ph.D

  1. Hildegard E. Peplau (1909-1999)

Peplau dikenal sebagai Ibu Keperawatan Jiwa hal ini karena teori dan pengalaman klinisnya menjadi acuan dalam pengembangan teori keperawatan jiwa yang berbeda dengan area lainya. Peplau pernah menjabat sebagai Ketua Asosisasi Perawat Amerika (American Nurses Association).

Bukunya yang berjudul Interpersonal Relation in Nursing (1952), menjelaskan makna hubungan perawat dengan pasien sebagai sebuah proses interpersonal yang terapeutik dan penting.

Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan perawat-pasien yakni orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi. Karya Peplau spesifik tentang hubungan antara perawat dan pasien dan ini adalah sebuah teori untuk praktik keperawatan.

  1. Virginia Henderson (1987-1996)

Henderson memandang pasien sebagai individu yang membutuhkan bantuan dalam mencapai kebebasan dan keutuhan pikiran dan tubuh. Henderson menegaskan apa yang dilakukan perawat adalah independen dari praktik dokter. Henderson mengenalkan 14 kebutuhan dasar manusia yang menjadi dasar asuhan keperawatan.

Tahun 1959 ICN (International Council of Nurses) meminta Henderson menjelaskan konsepnya tentang keperawatan. Henderson menyapaikan “Fungsi unik seorang perawat adalah membantu individu, baik yang sakit maupun sehat, dalam melalukan aktivitas yang mempengaruhi kesehatan dan penyembuhan (menghadapi kematian yang damai). Individu tersebut mungkin saja tidak membutuhkan bantuan jika dia telah memiliki hal-hal yang dibutuhkan seperti kekuatan diri, keinginan, atau pengetahuan; dan dengan kondisi ini perawat tetap perlu melakukan upaya-upaya untuk membantu individu meningkatkan kebebasan dirinya secepat mungkin”

  1. Faye Glenn Abdellah (1919-sekarang)

Abdellah memandang keperawatan sebagai suatu kiat dan ilmu yang membentuk sikap, kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis individu perawat menjadi keinginan dan kemampuan untuk membantu orang lain dalam memenuhi kebutuhan kesehatan mereka, terlepas apakah merasa sakit atau tidak.

Abdellah memperkenalkan 21 masalah keperawatan yang didasari 14 kebutuhan dasar Henderson dan penelitian keperawatan untuk mengklasifikasi masalah keperawatan.

  1. Ida Jean (Orlando) Pelletier (1926-2007)

Orlando adalah salah satu pemikir awal keperawatan yang mengusulkan bahwa pasien memiliki makna dan interpretasi sendiri terhadap situasi yang mereka alami, oleh karena itu perawat harus memvalidasi interpretasi tersebut dan menganalisa bersama-sama pasien sebelum mengambil kesimpulan.

Orlando menekankan hubungan timbal balik antara perawat dan pasien, yaitu tentang apa yang dikatakan oleh perawat dan pasien dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi keduanya. Menurut Orlando, seseorang menjadi pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan ketika mereka memiliki kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi secara mandiri akibat keterbatasan fisik, adanya respon negative terhadap lingkungan, atau memiliki pengalaman yang menghambat mereka dalam mengungkapkan kebutuhan tersebut.

Itulah teori keperawatan yang dikemukakan oleh ke-4 pakar dari 25 pakar yang ada, nantikan tulisan selanjutnya untuk mengetahui siapa saja pakar-pakar dalam keperawatan dunia <<Beranda