Gustinerz.com | Kurang lebih sudah 2 bulan Gustinerz dinas di Instalasi Gawat Darurat di salah satu rumah sakit terbesar dan pusat rujukan di Gorontalo. Dalam rentang 2 bulan ini Gustinerz mendapatkan kasus yang disebut dengan “Electrolyte imbalance” atau ketidakseimbangan elektrolit, jika dihitung berdasarkan observasi dalam kurun waktu seminggu 3-5 orang masuk dengan gangguan elektrolit bahkan sampai dirujuk ke ruang intensive karena sudah tidak sadarkan diri dan lebih parahnya lagi sampai menimbulkan kematian, hal ini yang mendasari Gustinerz untuk mencari tahu lebih dalam tentang cairan dan

Seperti pada umumnya yang kita ketahui bahwa kebutuhan cairan merupakan kebutuhan dasar atau kebutuhan fisiologis tubuh yang tentunya jika mengalami gangguan akan berdampak pada organ-organ vital tubuh

Elektrolit terbagi pada umumya terbagi menjadi dua bagian yakni kation (ion yang bermuatan positif) sedangkan anion (ion yang bermuatan negatif). Kation utama dalam tubuh adalah Natrium, Kalium, Kalsium, dan Magnesium sedangkan anion utama dalam tubuh adalah klorida, bikarbonat, dan fosfat.

Gangguan keseimbangan cairan pada manusia bisa diakibatkan oleh keadaan-keadaan antara lain

  1. Kehilangan cairan meningkat (muntaber, GEA, demam tinggi, cairan lambung berlebihan, peritonitis dan luka bakar).
  2. Masukan cairan berkurangn/berhenti (mual, muntah, tidak mau/tidak mampu minum yang cukup)
  3. Asupan cairan berlebihan (infus berlebihan).

Elektorlit dalam tubuh merupakan substansi yang membawa muatan posisit (kation) dan muatan negatif (anion). Kation yang paling banyak dalam berada dalam sel (intrasel) adalah kalium dan magnesium sedangkan dalam cairan ekstraseluler adalah kalsium, dan kation yang berada dalam pembuluh darah adalah natrium dan sebagian kalsium.

Kalium (K+) Kalium adalah kation yang sangat penting. Sumber kalium dapat didapatkan dari buah-buahan, sari buah, sayuran, atau suplemen kalium, namun pisang adlah buah yang kaya akan kandungan kalium. Normal kadar serum adalah 3.5-5.3 mEq/L. Fungsi dari ion kalium antara lain:

  • Transmisi dan konduksi implus saraf
  • Kontraksi otot rangka, otot jantung, dan otot polos
  • Untuk kerja enzim dalam proses glikolisis (proses merubah karbohidrat menjadi energy) dan proses merubah asam amino menjadi protein)
  • Meningkatkan penyimpanan glikogen dalam hepar
  • Mengatur osmolitas cairan seluler.

Melihat fungsi kalium diatas dapat dikatakan jika Jika terjadi ketidakesemibangan pada kalium yang akan menyebabkan dampak yang berarti bagi organ-organ vital (khusu jantung) keadaan ketidak seimbangan kalium terbagi menjadi dua yakni hypokalemia dan hyperkalemia.

  1. Hipolkalemia

Dikatakan hypokalemia jika plasma kurang dari 3,5 mEq/L. Penyebab hypokalemia diantaranya muntah,  diare, pengeluaran melalui ginjal (disebabkan oleh diuretic). Gejala yang sering dijumpai pada klien dengan hypokalemia antara lain kelemahan otot, lelah, nyeri otot, denyut nadi lemah dan tidak teratur, pernapasan dangkal, hipotensi, bising usus menurun, kelumpuhan, aritmia, blok jantung, dan distensi usus.

Pemberian kalium harus segera pada keadaan

  • Klien sedang pengobatan digitalis
  • Klien dengan ketoasidosi diabetic
  • Klien dengan pelemahan otot pernapasan
  • Klien dengan hypokalemia berat (<2 mEq/L)

Pemberian kalium dalam waktu tidak terlalu lama pada keadaan

  • Insufisensi coroner/iskemia otot jantung
  • Ensefalopati hepatikum
  • Klien memakai obat yang menyebabkan perpindahan kalium dari ekstrasel ke instrasel

Pemberian kalium dengan terapi KCL. KCL tidak boleh diberikan secara bolus melalui intravena akan tetapi harus secara drip melewati infus.

u wave (gambaran EKG hipokalemia)

Gambaran EKG Hipokalemia

  1. Hiperkalium

Dikatakan hiperkalium jika kadar kalium dalam serum lebih dari 5 mEq/L. kondisi ini diakibatkan oleh adanya insufisiensi ginjal atau akibat pemberian kalium dalam dosisi besar dalam jangka waktu yang alam.

Ingat, kadar kalium yang tinggi di intravaskuler sangat berbahaya bagi jantung, kadar kalium > 5 mEq/L harus segera dituturunkan karena kadar kalium diatas 6 mEq/L akan mudah terjadinya fibrilasi ventrikel.

Perbedaan Kondisi Hiperkalemia dan Hipokalemia

Hiperkaliemia >4.5 mEq/L Hipokalemia < 3.0 mEq/L
·      Aritmia ventikuler

o   PVC / PVC Multiple

o   VT / VF bila K > 6

·      Diperburuk Asidosis

·      Aritmia supraventrikuler dan bisa ventrikuler

·      VT/VF bila K <2.5

·      Kelemahan otot napas

·      Ileus paralitik

·      Diperburuk alkalosis

·      Intoksikasi digitalis