Gustinerz.com | Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau berpotensi menimbulkan kerusakan jaringan (IASP, 1979).

Berdasarkan typenya, nyeri dibagi menjadi 3 yakni nyeri akut, nyeri kronik non keganasan, dan nyeri kronik keganasan.

Nyeri dapat disebabkan oleh: trauma (mekanik, thermis, khemis, dan elektrik), neoplasma (jinak atau ganas), inflamasi, gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah, trauma psikologis.

Baca Juga: Cara Penilaian Nyeri Dengan Metode OPQRST dan COLDERRA

Patofisiologi nyeri



  • Nyeri diawali dgn kerusakan jaringan (tissue damage), dimna jaringan tbh yg cedera  melepaskan zat kimia inflamatori (excitatory neurotransmitters), (histamine dan bradykinin) sbg vasodilator yg kuat -> edema, kemerahan dan nyeri dan menstimulasi pelepasan prostaglandins
  • Transduksi (transduction) : perubahan energi stimulus menjadi energi elektrik, -> proses transmisi (transmission) yakni ketika energi listik mengenai nociceptor dihantarkan melalui serabut saraf A dan C dihantarkan dengan cepat ke substantia gelatinosa di dorsal horn dari spinal cord -> ke otak melalui spinothalamic tracts -> thalamus dan pusat-pusat yg lbh tinggi termsk reticular formation, limbic system, dan somatosensory cortex
  • Persepsi (perseption) : otak menginterpretasi signal, memproses informasi dr pengalaman, pengetahuan, budaya, serta mempersepsikan nyeri -> individu mulai menyadari nyeri.
  • Modulasi (modulation) : saat otak mempersepsikan nyeri, tubuh melepaskan neuromodulator, seperti opioids (endorphins and enkephalins), serotonin, norepinephrine & gamma aminobutyric acid -> menghalangi /menghambat transmisi nyeri & membantu menimbulkan keadaan analgesik, & berefek menghilangkan nyeri.

catatan kuliah sistem integument (manajemen nyeri, oleh Ns. Iqbal Husain, M.Kep)