Gustinerz.com | Langkanya ketersediaan hand sanitizer di pasaran karena dampak virus corona (COVID-19) membuat Anggun Sasmita (Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UNG) memutuskan mencari cara untuk membuat hand sanitizer sendiri.

Seperti dikutip dari liputan6.com Anggun awalnya berkeinginan mengelola limba kulit udang yang terbuang percuma menjadi produk yang bermanfaat seperti hand sanitizer. Lalu mengapa ia memilih kulit udang sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer?



Menurutnya udang mengandung kitin yang dalam proses kimia dapat diubah menjadi kitosan. Selama ini, kitosan banyak dimanfaatkan sebagai anti bakteri bahkan obat diet. Namun, semua itu ada prosesnya.

“pemanfaatan kulit udang, tidak serta merta menajadi hand sanitizer, itu ada prosesnya. Saya tertarik mengubah kitosan ini menjadi hand sanitizer” ungkap Anggun. Untuk proses pembuatan dari kulit udang menjadi kitosan hingga menjadi hand sanitizer dibutuhkan waktu tiga minggu, produk hand sanitizer butanya ia pastikan aman dan dapat digunakan.

Anggung memaparkan dari hasil penelitiannya telah dilakukan pengjuian menggunakan dua bakteri yaitu E.Coli dan Staphylococus. Kedua jenis bakteri itu dipilih karena paling banyak berada di tubuh manusia, terutama di bagian tangan.

“Hasilnya, zona hambat dari hand sanitizer limbah kulit udang ini untuk Staphylococcus 8,32 milimeter sedang E.Coli 8,30 milimeter. Angka ini menunjukkan termasuk kuat untuk hand sanitizer” katanya

Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UNG (Gambar: Liputan6)

Prof. Astin Lukum (Dekan FMIPA) mengakui pihaknya baru bisa memproduksi hand sanitizer ini dalam skala laboratorium, sementara permintaan masyarakat telah mencapai 100 liter apalagi disaat ini kebutuhan hand sanitizer cukup tinggi seiring dengan merebaknya virus corona.


Sumber:

  • https://www.liputan6.com