Gustinerz.com | Kejang merupakan gejala yang timbul dari efek langsung atau tidak langsung dari penyakit sistem saraf pusat (SSP). Kejang didefinisikan sebagai perubahan sementara dalam keadaan atau tanda-tanda lain atau gejala yang dapat disebabkan oleh difungsi otak. Kejang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan yaitu epilepsi, kejang demam, hipoglikemia, hipoksia, hipotensi, tumor otak, meningitis, ketidakseimbangan elektrolit dan overdosis obat.

Untuk melihat jenis-jenis kejang, tanda-tanda kejang dan apa yang harus dilakukan ketika menemukan pasien kejang lihat pada tabel dibawah ini:

Mengenal Kejang Lebih Rinci



Jenis Kejang Tanda-tanda kejang Tidak termasuk tanda-tanda kejang Durasi Yang harus dilakukan
Umum (grand mal) Menangis tiba-tiba, terjatuh, kekakuan yang diikuti oleh sentakan otot, napas dangkal, mungkin kehilangan kontrol pada usus dan kandung kemih. Ketika napas normal kembali, pasien mungkin pada awalnya tampak bingung dan lelah, kemudian kembali sadar secara penuh Serangan jantung

Stroke

1-2 menit; cari bantuak jika lebih dari 2 menit Mencari label/penanda identifikasi medis, lindungi dari cedera, putas kesamping untuk menjaga agar jalan napas tetap terbuka (clear), lindungi kepala, longgarkan dasi. Panggil bantuan segera jika pasien hamil, cedera, menyandang diabetes, atau kejang lebih dari 5 menit.
Absence (petit mal) Tatapan kosong, dapat disertai dengan mengedip cepat dan pergerakan mengunya. Pada anak-anak, biasanya tidak menyadari hal ini terjadi. Bertindak berlebihan

 

Hysteria

 

Gangguan mental

 

Penyakit psikosomatik

 

Serangan cemas

 

Pengalaman mistis

Beberapa menit Tidak diperlukan pertolongan pertama; dianjurkan melakukan evaluasi medis.
Parsial sederhana Sentakan dapat dimulai pada salah satu ekstremitas tubuh atau wajah, ketika pasien bangun dan sadar. Sentaka dapat berlanjut ke area tubuh lain dan dapat menjadi grand mal. Kejang sensorik parsial mencakup pasien melihat dan mendengar sesuatu yang tidak ada; emosi yang tak terjelaskan, baik gembira, takut, ataupun sedih; atau bau aneh dan mual. Bertindak berlebihan

 

Hysteria

 

Gangguan mental

 

Penyakit psikosomatik

 

Serangan cemas

 

Pengalaman mistis

Beberapa menit Tidak diperlukan pertolongan pertama; dianjurkan melakukan evaluasi medis.
Parsial kompleks (psikomotor atau lobus temporalis) Tatapan kosong yang diikuti dengan mengunyah dan aktivitas yang tidak teratur. Pasien tidak sadar terhadap lingkungan sekitar, menjadi terkejut dan tidak responsive. Rangkaian perilaku yang sama (menarik-narik baju, berlari ketakutan, melepas baju) yang terjadi setiap kejang. Durasinya beberapa menit. Tidak ada ingatan terhadap apa yang terjadi Peminum

 

Intoksikasi obat

 

Gangguan mental

 

Perilaku menyimpang

Beberapa menit, namun kebingungan pasca-kejang berlangusng jauh lebih lama Bicara tenang dan meyakinkan. Hindarkan dari potensi bahaya. Tetaplah bersama pasien sampai ia benar-benar bangun dan sadar; antar ke rumah jika diperlukan.
Atonik (serangan jatuh) Jatuh tiba-tiba, diikuti oleh pemulihan penuh Lunglai “tahap” anak-anak normal

 

Peminum

10-60 detik
Mioklonik Sentakan otot yang tiba-tiba, cepat dan massif, dapat mengenai seluruh tubuh. Pasien dapat menjatuhkan sesuatu Lunglai

 

Koordinasi buruk

Evaluasi secara medis, tidak diperlakukan pertolongan pertama
Spasme infantile Sekelompok pergerakan yang cepat dan tiba-tiba yang dimulai antara 3 bulan dan 2 tahun Pergerakn bayi normal

 

Kolik

Tidak diperlukan pertolongan pertama; konsultasi dengan dokter untuk evaluasi.

< Beranda

Sumber:

  • Jackson, M & Jackson L, 2011. Seri Panduan Keperawatan Klinis. Penerbit Erlangga: Jakarta
  • https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/09/Bahan-Ajar-1-_-Kejang.pdf