Gustinerz.com | Ventilator (ventilasi mekanik) adalah alat yang digunakan untuk membantu pasien yang mengalami gagal napas. Pada prinsipnya ventilator adalah suatu alat yang bisa menghembuskan gas (dalam hal ini oksigen) ke dalam paru-paru pasien. Saat menghembuskan gas, ventilator bisa tidak tergantung otot pernapasan dalam hal ini ventilator menggantikan sepenuhnya kerja otot pernapasan atau ventilator bersifat membantu otot pernapasan sehingga kerja otot pernapasan diperkuat.

Pemasangan ventilator bertujuan untuk memberikan kekuatan secara mekanis pada sistem paru dalam mempertahankan ventilasi yang fisiologis, mengurangi kerja otot jantung yang dilakukan dengan cara mengurangi kerja pada paru-paru, dan juga memanipulasi jalannya tekanan udara dan juga corak ventilasi untuk mengatasi efisiensi ventilasi serta oksigenasi.

Dalam pengoperasianya ventilator terdapat beberapa jenis mode ventilator (dapat dilihat dalam tabel dibawah ini)



Baca juga:

Mode Nama Deskripsi Keuntungan
ACV Assisted Controlled Ventilation Dirangsan oleh inspirasi pasien, namun pada keadaan tidak ada inspirasi, akan berputar sesuai kecepatan yang telah diset. Meningkatkan pernapasan spontan, tidak ada penurunan tonus otot, baik untuk meningkatkan kadar CO2, Tv (Tidal Volume) mekanik penuh
AV Assusted Ventilation Pasien mencetuskan ventilator, yang menyediakan napas bertekanan positif Tv deprogram namun pasien menentukan frekuensi
CV Controlled Ventilation Ventilator menyalurkan pernapasan yang telah deprogram tanpa mempertimbangkan usaha napas pasien Tv dan RR sudah diset sebelumnya . untuk apnea dan henti napas akibat obat dan status asmatikus, penurunana usaha bernapas pasien
IMV Intermittent Mandatory  Ventilation Menggabungkan spontan dan CV, pasien dapat bernapas spontan di antara napas ventilasi yang diberikan. Volume dan kecepatan tidak tergantung pada usaha pasien, memungkinkan penyaluran gas yang dilembabkan, membantu hiperventilasi persisten, penurunan ansietas, penurunana barotrauma, membantu dengn PEEP.
PSV Pressure Support Ventilation Menyediakan napas bertekanan positif yang levelnya sudah diset sebelumnya, hanya selama siklus inspirasi Digunakan sebagai cadangan SIMV, lebih nyaman karena kecepatan pemberian ditentukan oleh pasien, paling baik untuk melatih pernapasan mandiri (weaning).
SIMV Synchronous Intermittent Mandatory Ventilation Menggambungkan spontan dan ACV, memberikan napas bantuan tekanan positif pada interval tertentu denganusaha pasien. Sama seperti IMV dengan pernapasan yang lebih terkontrol, nyaman, dan efisien, mencegah atrofi otot, kembali ke IMV jika tidak ada usaha pasien, mencegah penyaluran Tv yang ganda, lebih umum digunakan untuk PEEP.
PEEP Positive End Expiratory Pressure Pemeliharaan tekanan “super-atmosfir” buatan pada akhir ekspirasi Meningkatkan VA  (Alveolar Ventilation), peningkatan FRC (fungsi residual capacity); pencegahan atelectasis; digunakan pada edema paru dan ARDS, digunakan dengan SIMV
CPAP Continous Positive Airway Pressure Tekanan positif selama inspirasi dan ekspirasi tanpa bantuan ventilator Menggunakan napas pasien seluruhnya, berguna untuk weaning atau sebelum ekstubasi.

< Beranda

Sumber:

  • Jackson, M & Jackson L, 2011. Seri Panduan Keperawatan Klinis. Penerbit Erlangga: Jakarta
  • https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiZm8u3zNXaAhWIOY8KHeVbDzkQFggnMAA&url=http%3A%2F%2Fperdici.org%2Fwp-content%2Fuploads%2Fmkti%2F2012-02-01%2Fmkti2012-0201-042043.pdf&usg=AOvVaw2wYEhE0CL9U3DSlkQ2e27T
  • https://www.medicalogy.com/blog/jenis-dan-mode-ventilator-paru-paru/

1 Comment