Gustinerz.com | Kebutuhan istirahat dan tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar yang mana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai. Pusat pengaturan aktifitas tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons. RAS (reticular activating system) dapat memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan perabaan juga dapat menerima stimulusasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir.

Tidur berfungsi menjaga keseimbangan mental, emosional dan kesehatan, mengurangi stress pada pulmunary, kardiovaskuler, endokrin dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur, sehingga energi diharapkan kembali pada fungsi celluler yang penting. Tidur dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya penyakit, latihan, kelelahan, stress, obat-obatan, nutrisi, lingkungan, motivasi dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Tidur



Terdapat dua jenis tidur, pertama jenis tidur yang disebabkan menurunnya kegiatan di dalam sistem pengaktifasi reticularis atau disebut tidur gelombang lambat karena gelombang otaknya sangat lambat atau disebut NREM (non rapid eye movement). Kedua jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat-isyarat dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti atau disebut dengan jenis tidur paradoks atau tidur REMĀ  (rapid eye movement).

Tidur REM memiliki ciri disertai dengan mimpi aktif, lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak NREM, frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur, pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur, mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irreguler tekanan darah meningkat, tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.

Tahapan Tidur Jenis NREM

  1. Tahap I: tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri: relaks, masih sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak dari samping ke samping, frekuensi nadi dan napas menurun sedikit, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung selama 5 menit.
  2. Tahap II: tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menerun dengan ciri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi napas menurun, temperatur tubuuh menurun, metabolisme menurun berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit.
  3. Tahap III: denyut nadi dan frekuensi napas dan proses tubuh lainnya lambat, disebabkan adanya dominasi ssitem syaraf parasimpatis, sulit untuk bangun.
  4. Tahap IV: kecepatan jantung dan pernafasan turun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerakan bola mata cepat, sekresi lambung menurun, dan tonus otot menurun.