Gustinerz.com | Transfusi darah adalah tindakan medik yang bertujuan mengganti komponen darah yang berkurang. Komponen darah yang dimaksud adalah darah utuh (WB), darah endap (PRC), darah merah cuci (Washed Red Cells), trombosit konsentrat (TC), Fresh Frozen Plasma (FFP) dan Cryprecipitate (FK UB, 2015).

Pengambilan keputusan untuk transfusi ada ditangan medis yang penatalaksanaanya paling sering didelegasikan kepada perawat. Pemberian transfusi juga menjadi tugas pokok perawat yang tercantum dalam 12 Kompetensi Inti (core) perawat. Sehingga peran penting keberhasilan transfusi darah ada pada perawat, yang harus diketahui ketika penatalaksanaan transfusi darah adalah reaksi yang muncul selama proses transfusi dan bagaimana penanggulannganya.



Baca Juga: Ini yang harus diperhatikan perawat saat melaksanakan transfusi darah

Reaksi dan Penyebab Tanda dan Gejala
Alergi

·         Allergen pada darah donor

·         Darah donor hipersensitif terhadap obat-obatan tertentu

Anafilaksis (menggigil, pembengkakan wajah, edema laring, pruritus, urtikaria, mengi), demam, mual dan muntah.
Kontaminasi bakteri

·         Organisme yang dapat bertahan dalam suhu dingin, seperti Pseudomonas dan Staphylococcus.

Menggigil, demam, muntah, kram abdomen, diare, syok, tanda-tanda gagal ginjal.
Febris

·         Lipopolisakarida bakteri

·         Antibody antileukosit resipien

Suhu lebih dari 400C, menggigil, sakit kepala, kemerahan di wajah, palpitasi, batuk, dada sesak, peningkatan denyut jantung, nyeri panggul.
Hemolitik

·         Inkompatibilitas ABO atau Rh

·         Inkompatibilitas intradonor

·         Uji silang darah yang tidak tepat

·         Penyimpanan darah yang tidak tepat.

Nyeri dada, dyspnea, kemerahan di wajah, demam, mengigill, gemetar, hipotensi, nyeri panggul, hemoglobinuria, oliguria, keluar darah pada tempat penginfusan atau tempat insisi bedah, sensasi terbakar disepanjang vena tempat masuk darah, syok, gagal ginjal.
Inkompatibilitas protein plasma

·         Inkompatibilitas immunoglobulin A

Nyeri abdomen, diare, dyspnea, mengigil, demam, kemerahan di wajah, hipotensi.

Intervensi keperawatan jika terjadi suatu reaksi transfusi darah

  • hentikan transfusi
  • kaji pasien
  • beritahu medis
  • ikuti kebijakan dan prosedur lainnya dari institusi anda dalam menghadapi reaksi transfusi

< Beranda

Sumber:

  • Buku rujukan cepat ICU/CCU editor: Doris Winstock EGC 2012
  • http://ppds.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TRANSFUSI-DARAH.pdf

2 Comments

  • Assalamualaikum…
    Saya sangat suka dan apresiasi dengan postingan artikel-artikel yang ada di situs blogspot ini..khususnya tentang dunia keperawatan..muatannya sangat informatif, edukatif, komprehensif serta up to date..
    Saya berharap agar kiranya setiap artikel yang dimuat di sini dapat dibuat dalam bentuk file yang bisa di unduh/download, jadi bisa buat bahan belajar dan telaah di file simpanan pribadi. Jazakallahu khairan katsira atas semua informasinya..