Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Anak yang diberikan imunisasi berarti dinyatakan kebal terhadap suatu penyakit tertentu. Program imunisasi sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia yang dimulai sejak tahun 1959. Program ini terbukti paling efektif dan efisien dalam pemberian layanan kesehatan.

Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Berikut ini definisi berbagai istilah atau terminology penting yang sering ditemukan pada imunisasi



Definisi berbagai Istilah Penting dalam Imunisasi

No. Istilah Definisi
1. Imunisasi Proses pemberian kekebalan secara aktif maupun pasif dengan cara buatan melalui pemberian immunibiologi
2. Imunitas Status individu yang memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu baik yang bersifat inherited atau dimiliki sejak lahir maupun kekebalan yang sifatnya didapat atau tidak dimiliki sejak lahir.
3. Imunitas bawan Imunitas yang telah dimiliki seorang individu secara alami sejak ia lahir dan sifatnya non spesifik. Meliputi sifat fagositosis tehadap bakteri, resistensi terhadap infeksi maupun toksin.
4. Imunitas didapat

(acquired immunity)

Imunitas    atau    kekebalan    yang    dimiliki    seorang

individu setelah ia terpapar oleh agen invasive baik itu bakteri, virus ataupun toksin dan sifatnya spesifik.

5. Imunitas aktif Status dimana terbentuknya antibodi didalam tubuh secara aktif sebagai reaksi spesifik terhadap antigen, baik itu terbentuk dengan cara alami karena menderita penyakit tertentu maupun dengan cara buatan yakni melalui pemberian antigen. Dibandingkan dengan imunitas pasif, kekebalan ini bersifat lebih tahan lama.
6. Imunitas pasif Status kekebalan sementara dimana antibodi yang terdapat didalam tubuh berasal dari luar tubuh itu sendiri. Contohnya seperti antibodi yang dimiliki janin secara alami dari ibu melalui plasenta, ataupun antibodi buatan yang dimiliki individu melalui tranfusi immunoglobulin atau antitoksin dimana pembentuk antibodi ialah individu lain atau hewan yang terpapar oleh antigen. Seperti : antitoksin tetanus yang diberikan pada seseorang yang mengalami kecelakaan/terluka.
7. Antibodi Suatu protein yang pada umumnya terdapat dalam serum darah, dan terbentuk sebagai respons terhadap adanya paparan antigen spesifik.
8. Antigen Terbentuknya antobodi karena stimulus komponen- komponen asing yakni bakteri, virus, toksin dan protein asing.
9. Immunobiologi Komponen antigen (seperti vaksin dan toksoid) atau sediaan yang mengandung antibodi (seperti globulin atau antitoksin) yang berasal dari manusia ataupun hewan donor, digunakan untuk imunisasi aktif maupun pasif atau terapi pada penyakit tertentu.
10. Vaksin Bahan yang terbuat dari kuman yang masih hidup, kuman tidak aktif ataupun komponen kuman agar

tubuh dapat merangsang terbentuknya antibodi

11. Toksoid Suatu pembuatan toksin bakteri yang telah dimodifikasi sehingga akan bersifat nontoksik namun kemampuan untuk menstimulus terbentuknya

antitoksin tetap ada

12. Antitoksin Suatu bahan antibodi (seperti antitoksi difteri) yang berasal dari serum hewan yang sudah terpapar antigen spesifik agar dapat terbentuk imunitas pasif dan terapi.
13. Immunoglobulin (Ig)                atau

Intravenous Immunoglobulin (IVIG)

Suatu bahan steril yang didalamnya terdapat antibodi yang berasal dari plasma manusia; yang indikasi utamanya adalah untuk terapi imunitas rutin atau individu dengan imunodifsien tertentu dan imunisasi pasif untuk hepatitis A dan juga Measles.
14. Immunoglobulin spesifik Suatu bahan khusus yang diperoleh dari plasma darah donor yang mengandung sebuah antobodi tinggi terhadap antigen spesifik (seperti immunoglobulin hepatitis B, immunoglobulin tetanus; seperti juga dengan Ig dan IVIG, tidak membawa virus hepatitis B, HIV maupun berbagai penyakit infeksi lain.
15. Vaksinasi Sebuah aktivitas diberikannya vaksin ataupun toksoid.

Tujuan pemberian imuniasi atau vaksinasi adalah untuk membentuk kekebalan dalam mencegah diri sendiri dari penyakit dan menularkan kepada orang lain sehingga angka kejadian penyakit menular menurun atau dapat dihilangkan.


Referensi:

  • Diolah dari Skripsi Fatiyah Halid dengan judul pengaruh metode 5S terhadap respon nyeri bayi saat imunisasi dasar.

Leave a Comment