Gustinerz.com | Diagnosis keperawatan adalah respon individu terhadap rangsangan yang timbul dari diri sendiri maupun luar (lingkungan). Diagnosis keperawatan merupakan tahap kedua dari proses keperawatan (pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi).

Sifat dan unsur diagnosis keperawatan

Sifat diagnosis keperawatan adalah berorientasi pada kebutuhan dasar manusia, menggambarkan respon individu terhadap proses kondisi dan situasi sakit dan berubah bila respons individu juga berubah. Dalam merumuskan diagnosis keperawatan terdapat unsur problem/respons (P), etiologi (E) dan sign/symptom (S) dapat ditulis dengan rumus P + E + S.

Perbedaan diagnosis medis dan keperawatan



DIAGNOSIS MEDIS DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Fokus: faktor-faktor pengobatan penyakit. Fokus: respons klien, tindakan medis, dan faktor lain.
Orientasi: keadaan patologis Orientasi: kebutuhan dasar manusia (KDM)
Cenderut tetap mulai masuk sampai pulang rumah sakit Berubah sesuai perubahan respon klien
Mengarah tindakan medis (pengobatan) yang sebagaian dilimpahkan kepada perawat Mengarah pada fungsi mandiri perawat
Diagnosis medis melengkapi diagnosis keperawatan Diagnosis keperawatan melengkapi diagnosis medis

Contoh merumuskan diagnosis keperawatan dengan rumus P + E + S

Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan tanda/gejala. Contoh penulisan diagnosis keperawatan “bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas dibuktikan dengan adanya obstruksi jalan napas, mengi, (dan data lainya yang berhubungan dengan diagnosis tersebut bisa muncul/diangkat).

Sumber:

  • Nursalam, 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika; Jakarta
  • Diolah dari materi Workshop SDKI, SLKI, SIKI