Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologic fokal karena gangguan fungsi otak akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke digunakan sebagai sinonim Cerebro Vascular Disease (CVD).

Stroke pada dasarnya dapat disebabkan oleh 3 hal yakni gangguan pembuluh darah (lansia, hipertensi, thrombus, atherosclerosis, infeksi, diabetes melitus), gangguan susunan darah (plycitemiavera,kadar fibrinogen tinggi, jumlah sel trombosi tinggi, anemia) dan gangguan aliran darah ke otak (peningkatan viskositas darah).



Penanganan stroke prahospital sangat penting untuk dilakukan, keterlambatan pertolongan pada fase prahospital harus sebisa mungkin dihindari dengan pengenalan keluhan dan gejala stroke bagi pasien dan orang terdekat (keluarga).

Beberapa gejala yang mengarah kepada diagnosis stroke antara lain hemiparesis (kelemahan otot pada satu sisi), gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopia (buta mendadak), diplopia (penglihatan ganda), vertigo, afasia (gangguan komunikasi), disfagia (sulit menelan), disatria (gangguan pada otot bicara), ataksia (gangguan keseimbangan/koordinasi), kejang atau penurunan kesadaran secara tiba-taba.

Untuk memudahkan deteksi dini risiko stroke digunakan istilah FAST (Fasial movement, Arm movement, Speech, Test all three/Time to call emergency) tes ini sangat mudah untuk dilakukan. FAST merupakan metode deteksi dini pasien stroke yang bisa dilakukan secara cepat. FAST terdiri dari Facial Movement, Arm movement dan speech. Tes ini dapat dilakukan pada anggota keluarga, rekan, kerabat atau tetangga yang dicurigai terkena stroke, jika menunjukkan hasil tes yang positif segeralah minta pertolongan medis atau ke fasilitas pelayanan kesehatan.

FAST TEST
FACIAL PALSY YES NO
L (Left) R (Right)
ARM WEAKNESS YES NO
L (Left) R (Right)
SPEECH IMPAIREMENT YES NO

Facial movement: penilaian pada otot wajah, pemeriksaan ini dilakukan dengan tahapan berikut:

  • Minta pasien untuk tersenyum atau menunjukkan giginya.
  • Amati simetrisitas dari bibir pasien, tandai pilihan “YES” bila terlihat ada deviasi dari sudut mulut saat diam atau tersenyum.
  • Identifikasi sisi sebelah mana yang tertinggal atau tampak tertarik, lalu tandai apakah disebelah kiri “L” atau kanan “R”

Arm movement: penilaian pergerakan lengan untuk menentukan apakah terdapat kelemahan pada ekstremitas, pemeriksaanya dilakukan dengan tahapan berikut:

  • Angkat kedua lengan ke atas pasien bersamaan dengan sudut 90 derajat pasien duduk dan 45 derajat bila pasien terlentang. Minta pasien menahannya 5 detik.
  • Amati apakah ada lengan yang lebih dulu terjatuh dibandingkan lengan lainnya.
  • Jika ada tandai lengan yang terjatuh tersebut sebelah kiri “L” atau kanan “R”.

Speech: penilaian bicara yang meliputi cara dan kualitas bicara. Berikut langkah pemeriksaanya
Perhatikan jika pasien berusaha untuk mengucapkan sesuatu

  • Nilai apakah ada gangguan dalam berbicara
  • Dengarkan apakah ada suara pelo
  • Dengarkan apakah ada kesulitan untuk mengungkapkan atau menemukan kata-kata. Bisa meminta pasien untuk menyebutkan benda-benda disekitarnya, seperti pulpen, gelas, piring dan lain-lain.
  • Apabila pasien terdapat gangguan penglihatan, letakkan barang tersebut di tangan pasien dan meminta pasien menyebutkan nama bedan tersebut.

Jika hasil FAST positif, segeralah meminta bantuan tenaga medis terdekat atau langsung menuju fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan tindakan/intervensi yang tepat.


Sumber:

  • https://ojs.unud.ac.id/index.php/index/article/view/5117
  • https://www.stroke.org/-/media/stroke-files/fast-resources/fast-stroke-and-cpr-handout-english-ucm_460488.pdf