Oleh: MuNers. @Muslimah_nurse.id

Tahnik merupakan salah satu metode yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Banyak hadist yang berkenaan dengan tahnik.

Asma’ binti Abu Bakar menceritakan peristiwa ketika sedang mengandung Abdullah bin Zubair di mekah, “Aku keluar ketika telah telah sempurna hamil 9 bulan. Lalu, aku datang ke Madinah. Aku turun di Quba’ dan melahirkan di sana. Lalu akupun mendatangi Rasulullah SAW. Beliau menaruh Abdullah bin Zubair di dalam kamarnya. Lalu, beliau meminta kurma lalu mengunyahnya. Kemudian, beliau memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah bin Zibair. Itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah SAW. Lalu, beliau mendoakannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.”



Penjelasan ilmiah tentang Mentahnik

Selama dalam kandungan ibunya, seorang bayi mendapatkan asupan nutrisi melalui tali pusar. Seluruh kebutuhan untuk kehidupannya disalurkan melalui tali pusar tersebut. Ketika lahir secara otomatis tali pusar akan diputus atau dipotong, sehingga asupan itu tiba-tiba berkurang. Maka dari itu, diperlukan inisiasi dini melalui ASI.

Dari berbagai pemeriksaan, ternyata kadar gula bayi baru lahir sangatlah rendah. Keadaan ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah sebagai berikut:

  • Kontraksi atau kejang-kejang.
  • Bayi menolak untuk menyusui.
  • Otot-otot melemas.
  • Aktivitas bernafas berhenti secara terus-menerus dan kulit bayi menjadi kebiruan. Pada kelanjutannya, hal itu dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan gangguan berikut ini :
    • Gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya
    • Kejang-kejang secara berkepanjangan dan kronis.
    • Lemah otak.
    • Gangguan saraf.

Jika masalah tersebut tidak segera diatasi, otomatis proses tumbuh kembang bayi akan terhambat.

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui korelasi yang sangat erat antara perbuatan Rasulullah SAW. Mentahnik bayi-bayi yang baru lahir tersebut dengan kondisi kesehatan bayi. Tentunya kita tahu bahwa Rasulullah SAW. mengerjakan sesuatu berdasarkan wahyu dari Allah SWT, sehingga tahnik yang dilakukan Rasulullah SAW. pasti memiliki hikmah yang luar biasa.

Setelah dikunyah dan dilumat, kurma tersebut tentunya bercampur dengan air liur yang sudah siap masuk ke lambung. Jadi sang bayi tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk mengurai kurma tersebut karena kurma tersebut telah diberi “enzim” dari kunyahan tadi. Selain itu, kurma itu pun telah menjadi lunak sehingga glukosa yang berada pada kunyahan kurma tersebut telah sempurna untuk diserap bayi.
Dengan tahnik, kekebalan tubuh bayi seakan-akan teraktivasi dengan adanya glukosa yang masuk melalui kurma tersebut. Selain itu, dengan kunyahan itu, apalagi dilakukan oleh ayah si bayi, secara tidak langsung sang ayah sedang mengenalkan dirinya kepada bayi melalui enzim yang dikunyahnya.

Hal ini juga berlaku pada bayi prematur. Kondisi bayi prematur jauh lebih berat karena keadaan tubuhnya tidak sempurna. Asupan glukosa melalui kurma sangat membantu tumbuh kembang di bayi kedepannya.

Dari sinilah, kita dapat mengambil simpulan bahwa Rasulullah SAW. sangat memperhatikan tumbuh kembang anak-anak muslim sejak awal kelahirannya. Tugas kita sekarang adalah meneliti keagungan dari tahnik yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. sebagai salah satu metode penguatan kekebalan tubuh. Dengan mengkaji dan meneliti hal itu, mudah-mudahan keimanan kita kepada Allah SWT. Dan Rasul-Nya semakin kuat.

Tahnik adalah suatu tindakan preventif dari kekurangan glukosa yang terjadi pada awal kelahiran.


Sumber:

  • Akbar, dr. Zaidul. 2020. Jurus Sehat Rasulullah SAW. Hidup Sehat Menebar Manfaat. Bandung : PT. Sygma Media Inovasi.