Gustinerz.com | Bernafas normal adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling dasar untuk mempertahankan metabolisme tubuh, hal ini karena dalam proses bernafas manusia mengambil komponen yang sangat penting yakni oksigen.

Oksigen adalah komponen yang sangat penting di dalam memproduksi molekul Adenosin Trifosfat (ATP) secara normal. ATP adalah sumber bahan bakar untuk sel agar dapat berfungsi secara optimal. ATP memberikan energi yang diperlukan oleh sel untuk melakukan keperlan sebagai aktivitas untuk memelihara efektivitas segala fungsi tubuh.

Seseorang yang mengalami gangguan oksigenasi dapat terjadi hipoksia yakni kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat kekurangan oksigen atau penggunaan peningkatan penggunaan oksigen dalam sel keadaan ini.



Perawat memiliki peran penting dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien yang mengalami gangguan sistem pernafasan. Memenuhi kebutuhan oksigenasi adalah intervensi mandiri seorang perawat, berikut cara memenuhi kebutuhan oksigenasi pada pasien

  1. Posisi yang baik
    Posisi semifowler atau high fowler adalah posisi yang paling direkomendasi pada pasien yang mengalami gangguan pernafasan. Posisi ini memungkinkan pengembangan paru maksimal karena isi abdomen tidak menekan diafragma.
  2. Latih nafas dalam dan batuk efektif
    Latihan ini dapat mengurangi risiko penumpukan sekret dalam saluran pernafasan dan juga dapat meningkatkan ekspansi paru-paru.
  3. Suctioning
    Pengisapan lendir adalah metode untuk melepaskan sekret yang berlebihan pada jalan napas, suction dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trkheostomi tube. Penumpukan sekret dapat mengganggu proses ventilasi sehingga kebutuhan oskigen dalam tubuh tidak adekuat.
  4. Humidifikasi
    Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.
  5. Postural Drianage
    Ini teknik pengaturan posisi tertenu untuk menalirkan sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi. Sebagai contoh posisi miring (trendelenderg) untuk menalirkan labus bawah lateral harus dilakukan dengan klien berbaring miring datar atau posisi miring semi foelwe bila ia bernapas sangat pendek (dispnea).
  6. Terapi oksigen
    Memberikan oksigen ke dalam paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen yakni kanul atau masker untuk mencegah hipoksia.
  7. Kolaborai pemberian obat bronchodilator
    Pemberian obat bronkodilator bertujuan untuk melebarkan jalan napas sehingga oedema mukos bronkus dan spasme otot dapat dicegah serta mengurangi obstruksi dan dapat meningkatkan pertukaran udara.

Tindakan keperawatan diatas harus dilakukan evaluasi sejauh mana kemajuan yang ditunjukan oleh pasien setelah diberikan intervensi keperawatan diatas yang disesuaikan dengan tujuan atau kriteria hasil yang telah ditetapkan. <Beranda

Referensi:

  • https://nurseslabs.com/impaired-physical-mobility/
  • http://ocw.usu.ac.id/course/download/128-KEBUTUHAN-DASAR-MANUSIA/kdm_slide_oksigenasi_dan_proses_keperawatan.pdf
  • http://s1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/skill%20lab%20skenario%202.docx