Musik barok adalah musik klasik barat yang digubah pada zaman baroque (1600 dan 1750). Musik barok yang paling dikenal adalah karya klasik Bach. Musik barok mampu membawa gelombang otak ke kondisi beta maupun alfa. Gelombag otak yang berada pada frekuensi gelombang beta yaitu 12-25 Hz, merupakan kondisi yang sangat baik untuk melakukan aktivitas yang menuntut konsentrasi tinggi. Sedangkan gelombang alfa berkisar antara 8-12 Hz, sangat baik untuk melakukan aktivitas belajar.

Berdasarkan hasil penelitian mini riset dari Rekawandri Hermanto (2019) dengan judul Pengaruh Musik Baroque terhadap penurunan tekanan darah dan denyut jantung pada pasien yang mengalami hipertensi di ICCU RSUD Toto Kabila memperlihatkan adanya pengaruh musik barok. Penelitian ini memiliki 5 responden dengan rentang usia 46-65 tahun.

Dari penelitian didapatkan bahwa tekanan darah sebelum diberikan terapi musik barok berkisar diantara 170/90 mmHg dan setelah dilakukan terapi musik barok menurun yakni sekitar 140/80 mmHg. Penelitian ini dilakukan selama 2 hari berturut-turut  pada pasien yang sama. Sementara pada variabel denyut jantung sebelumnya dengan kisaran 94-123 kali per menit menjadi 81-107 kali per menit.

Musk klasik barok efektif dalam menurunkan tekanan darah dan denyut jantung karena memiliki irama yang tidak berlawanan dengan denyut jantung, dengan mendengarkan musik dapat merangsang saraf simpatis dan parasimpatis untuk menghasilkan respon relaksasi yang memebuat seluruh tubuh dan pikiran menjadi rileks, ketegangan otot akan berkurang termasuk otot jantung dan pembuluh darah sehingga berefek pada penurunan tekanan darah dan denyut jantung.

halaman sebelumnya

Sumber:

  • Hermanto, R. (2019). Efektifitas Musik Klasik Baroque Terhadap Tekanan Darah dan Denyut Jantung. Mini Riset. Program Profesi Ners UNG