Gustinerz.com | Dari sudut pandang keperawatan/kesehatan Buang Air Besar (BAB) merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang masuk dalam kategori kebutuhan fisiologis (eliminasi). Posisi saat BAB sebenarnya tergantung dengan keadaan kloset yang disediakan (pribadi/umum). Pada awalnya rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan toilet duduk, namun seiring perkembangan jaman hal toilet duduk sudah merajalela dikalangan masyarakat terutama di tempat-tempat umum (mall, kantor, dll).

Namun tauhkah anda bahwa Posisi BAB duduk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan diantaranya wasir, sembelit, penyakit radang usus, usus buntu, bahkan menimbulkan serangan jantung. Posisi BAB mempengaruhi posisi usus besar. Dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar diatas menununjukan pada posisi BAB duduk dapat menyebabkan otot puborectalis menghambat keluarnya feses, sementara itu pada posisi BAB jongkok membuat otot puborectalis lemas/relax sehingga saat BAB lancar/mudah dikeluarkan.



Hasil penelitian Dov Sikirov menemukan bahwa seorang hanya membutuhkan 51 detik untuk mengeluarkan tinja mereka dibandingkan saat BAB posisi duduk yang memerlukan waktu 130 detik, ini berarti posisi jongkok memudahkan orang untuk buang air besar”.

Berikut bahaya BAB posisi duduk yang Gustinerz kutip dari berbagai referensi

  1. Rentang terserang bakteri seperti E. Coli, Salmonella, dan Shigella dysenteriae yang dapat mengganggu sistem pencernaan manusia.
  2. Wasir/Hemoroid (keadaan dimana pembuluh darah sekitar anur membesar/varises disekitar pantat)
  3. Inkotinensia (ketidak mampuan mengontrol BAB karena rusaknya otot yang berfungsi dalam sistem pencernaan.
  4. Gangguan prostat
  5. Hernia (keadaan dimana organ tubuh yang menekan dan mencual melalui jaringan otot atau jaringan sekitarnya)
  6. Kanker usus besar
  7. Disfungsi seksual
  8. Perdangan kantung usus besar (divertikulitis)
  9. Serangan jantung
  10. Masalah kehamilan/persalinan

Dan berikut keunggulan BAB posisi jongkok

  1. Membuat feses/tinja cepat keluar dengan mudah dan sempurna
  2. Melindungi saraf yang mengontrol prostat, kandung kemih, rahim dari kerusakana
  3. Melemaskan otot puborectalis yang biasanya tersedak rektum untuk mempertahankan inkotinensia
  4. Mencegah kotoran masuk ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kanker usus besar.
  5. Mencegah mengejan secara terus menerus yang dapat menyebabkan hernia.
  6. Pengobatan non-invasif dan sangat efektif untuk wasir.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa posisi BAB duduk dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, sehingga posisi BAB yang direkomendasi oleh para praktisi kesehatan adalah posisi jongkok yang telah diteliti memiliki keunggulan daripada posisi BAB duduk. < Beranda