Ketika pasien masuk rumah sakit, tenaga kesehatan (perawat/dokter) perlu melakukan pengkajian kesehatan berupa pengkajian secara subjektif dan objektif. Pengkajian objektif adalah sekumpulan data yang dapat dilihat dan diukur seperti tanda-tanda vital.

Tanda-tanda vital termasuk suhu tubuh, heart rate (HR), Pernapasan, tekanand arah, evaluasi nyeri serta berat dan tinggi badan pasien merupakan bagian dari pengkajian objektif yang wajib dinilai.



Pemeriksaan status pernapasan meliputi suara napas, cara bernapas, dan gangguan suara napas. Tanda-tanda meningkatnya usaha bernapas ditandai dengan adanya retraksi dinding dada, tarikan trakeal, pernapasan cuping hidung, keterlibatan otot dada atau aksesorius, ketidakmampuan berbicara dalam satu kalimat penuh, dan munculnya suara napas yang terganggu. Berikut pola pernapasan normal dan abnormal. Lihat tabel dibawah ini

NamaDeskripsiPenyebab
EupneaTingkat dan ritme pernapasan normal
TakipneaPernapasan meningkatDemam, pneumonia, alkalosis respiratoris, keracunan aspirin
BradipneaPernapasan lambat, tetapi teraturAdanya tumor, alkohol, narkotika
Cheyne-stokesPernapasan bertahap, cepat, dan lebih dalam kemudian menjadi lambat berbeda dengan apneaPeningkatan TIK, gagal ginjal, gagal jantung, overdosis obat.
BiotPernapasan cepat dan dalam dengan periode berhenti tidak teraturGangguan meningitis, kondisi gangguan sistem saraf pusat.
KussmaulPernapasan cepat dan dalam tanpa berhentiGagal ginjal, asidosis metabolik, ketoasidosis diabetes
ApneustikPanjang, tarikan napas dalam diikuti hembusan pendekDisfungsi pusat pernapasan
Hiperventilasi neurogenik pusatHiperapnea teratur terus menerusLesi otak tenagh
AtaksikSangat tidak teraturKerusakan pusat pernapasan pada medula

Baca juga: Tanda-tanda Vital Berdasarkan Usia


Sumber:

  • Kartikawati, D,. 2011. Buku Ajar Dasar-Dara Keperawatan Gawat Darurat. Penerbit Salemba