Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Wilayah Provinsi Gorontalo selaku Organisasi Profesi Perawat memiliki peran penting dalam penanganan wabah virus corona (COVID-19) di Provinsi Gorontalo, mengingat perawat merupakan tenaga kesehatan garda terdepan serta yang paling lama kontak dengan pasien.
PPNI Provinsi Gorontalo saat ini telah membentuk Satuan Tugas (SATGAS) yang bertugas melakukan pendataan perawat yang bersedia menjadi relawan, mengakomodir kebutuhan perawat sukarelawan diantaranya pengadaan kebutuhan APD (Alat Pelindung Diri) bagi anggota PPNI di 6 Kabupaten/Kota, melakukan koordinasi dengan Pemda terkait penanganan covid-19, dan menggalang sumber-sumber bantuan (donatur) yang mau menyalurkan sumbangsihnya kepada tenaga kesehatan.
Provinsi Gorontalo saat ini sudah terdapat kasus terkonfirmasi terinfeksi COVID-19 (1 orang). Pemerintah Gorontalo telah menetapkan Mess Haji Gorontalo sebagai tempat karantina (isolasi) ODP/PDP di Provinsi Gorontalo.
PPNI Provinsi Gorontalo, telah membuka pendaftaran Relawan COVID-19 dan saat ini telah diutus ke Mess Haji sebanyak lima orang perawat (sesuai permintaan/kebutuhan) yang sejak 2 hari yang lalu sudah bertugas bersama tim kesehatan dari Dinkes Provinsi Gorontalo. Adapun relawan yang diutus PPNI ke Mess Haji, telah diskrining kesehatan terlebih dahulu sebelum ditugaskan. Relawan perawat PPNI yang telah mendaftar saat ini berjumlah 16 orang, 5 orang sudah di tugaskan ke Mess Haji.
“saat ini bantuan APD bersumber dari internal PPNI Provinsi Gorontalo dan donatur anggota PPNI, kami ingin membantu pemerintah menangani COVID-19” ujar Rhein Djunaid selaku Ketua PPNI wilayah Provinsi Gorontalo.
Selain di Mess Haji Gorontalo, saat ini masing-masing PPNI di Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo telah menjadi relawan di posko-posko yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah. Berikut gambaran aktivitas perawat-perawat di kabupaten/kota di Gorontalo