Alhamdulillah kita umat islam dipertemukan lagi dengan bulan Suci Ramadan tahun 1442 H (2021 M). Puasa tahun ini masih dengan suasana Pandemi Covid-19 sehingga seluruh rangkaian ibadah yang kita jalankan dihimbau tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid (memakai masker, mencuci tangan, dan tetap menjaga jarak).
Puasa mewajibkan kita untuk tidak makan dan minum dari subuh hingga magrib (lebih dari 12 jam). Sudah kita tahu bersama telah banyak penelitian yang menemukan bahwa puasa di bulan suci ramadan sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Berikut diantaranya:
Detoksifikasi
Menjalankan puasa ramadan adalah wajib bagi umat islam untuk menyucikan diri secara spiritual, namun puasa ramadan juga berfungsi sebagai detoksifikasi yang luar biasa untuk tubuh kita. Tidak makan dan minum sepanjang hari, tubuh kita diberikan kesempatan langka untuk mendetoksifikasi sistem pencernaan. Tidak makan dan minum sepanjang hari memberikan kesempatan kepada tubuh untuk memakan cadangan lemak sehingga dapat dihasilkan energi proses ini akan membakar racun berbahaya.
Kesehatan Otak
Sebuah studi menemukan bahwa fokus mental yang dicapai selama Ramadan dapat meningkatkan neurotropik yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel otak sehingga meningkatkan kesehatan otak. Fokus mental selama ramadan juga dapat menurunkan jumlah hormon kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ini berarti bahwa tingkat stres sangat berkurang selama ramadan.
Menurunkan Kolesterol
Penurunan berat badan merupakan salah satu hasl dari puasa selama ramadan. Studi di UEA menemukan bahwa orang yang menjalankan puasa berdampak positif pada profil lipid (terjadi penurunan kolesterol dalam darah). Koleterol yang renda dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, hal ini dapat mengurangi resiko menderita penyakit jantung, serangan jantung atau stroke. Sehingga setelah ramadan diharapkan pola makan sehat tetap dijaga.
Serap Lebih Banyak Nutrisi
Puasa ramadan juga berdampak pada sistem pencernaan, dengan tidak makan sepanjang hari meningkatkan metabolisme yang lebih efisien ini berarti jumlah nutrisi yang diserap dari makanan meningkat. Proses ini terjadi karena ada peningkatan hormon adiponektin. Hal ini membawa manfaat bagi kesehatan tubuh, karena berbagai area dapat menyerap dengan baik dan memanfaatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi.
Para ahli menemukan bahwa membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung dan obsesitas serta meningkatkan kesehatan mental.
Dengan mengetahui manfaat puasa ramadan terhadap kesehatan kita, maka sepatutnya umat islam bersyukur dan menjalani ibadah selama bulan ramadan dengan penuh khusyuk.
Sumber: