Keperawatan keluarga merupakan salah satu bidang keilmuan dalam keperawatan yang dipastikan ada dalam soal uji kompetensi (ukom) baik Ners dan Vokasi. Pada saat proses praktik keperawatan keluarga fungsi utama seorang perawat keluarga yakni melakukan pemberian asuhan keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan yang bersifat holistik dengan menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan. Pada keperawatan keluarga sering timbul masalah pada sistem respisasi (TB Paru), kardiovaskuler (hipertensi) dan pencernaan (diare).
Dalam menjawab soal keperwatan keluarga bisa dibilang harus dipahami konteks kasus (soal) dan pertanyaan yang ditanyakan apakah berkaitan pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi atau evaluasi. Peserta ukom diwajibkan untuk cepat dan tepat dalam membaca soal. Berikut ini contoh soal-soal ukom keperawatan keluarga.
Soal 1
Saat kunjungan rumah didapatan data: perempuan berusia 13 tahun mengalami diare sudah 4 hari. Klien mengatakan diare setlah jajan di kantin sekolah, BAB lebih dari 5 kali sehari. Hasil pengkajian TD: 110/90 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 37.8C. Keluarga mengatakan anaknya banyak jajan dan jarang makan di rumah dan anggota keluarga lain juga sering diare. Klien belum pernah dibawah ke faskes dan belum mendapatkan informasi terkait penyakitnya.
Apakah masalah keperawatan kasus tersebut?
- Risiko ketidakseimbangan cairan
- Manajemen kesehatan tidak efektif
- Risiko ketidakseimbangan elektrolit
- Risiko peningkatan keseimbangan cairan
- Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
Pembasahan
Jika melihat kasus pada soal tersebut, maka yang paling pertama kita lakukan adalah analisis data yang muncul, pada dasarnya kasus tersebut adalah kasus diare pada salah satu anggota keluarga yang sudah 4 hari (sehingga mungkin sebagian orang akan memilih jawaban tentang kekurangan cairan), akan tetapi jika melihat kasus diatas paling banyak mengarah ke keadaan/situasi keluarga (data dominan), untuk itu kita boleh membuang opsi jawaban diagnosis keperawatan individual dan lebih berfokus pada opsi jawaban diagnosis keperawatan keluarga.
Dari opsi diatas terdapat 2 masalah keperawatan keluarga, disini perlu dianalisis lagi mana diagnosis yang paling tepat. Rumusan masalah yang paling spesifik pada kasus diatas yakni kejadian diare yang berulang dan bukan cuman pada klien akan tetapi pada anggota keluarga lainnya juga, sehingga masalah pada kasus diatas adalah manajemen kesehatan tidak efektif yakni pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.
Baca artikel terkait: Daftar Diagnosis Keperawatan Keluarga dalam SDKI
Soal 2
Saat kunjungan rumah ditemui laki-laki berusia 30 tahun. Hasil pengkajian: klein tampak lemah dan telah didiagnosis TBC. Istrinya mengatakan malu dengan tetangga karena suaminya sakit-sakitan dan tidak mau berhubungan seksual karena takut tertular.
Apakah intervensi utama pada kasus diatas?
- Anjurkan istri tidak perlu malu dengan penyakit suami
- Sediakan wadah tertutup untuk merampung ludah
- Berikan informasi tentang cara penularan TBC
- Anjurkan diit gizi seimbang
- Ajarkan batuk efektif.
Pembasahan
Seorang perawat jika menemukan kasus seperti diatas pada keluarga, perawat dituntut untuk dapat menganalisis keadaan keluarga tersebut dari apa yang disampaikan atau hasil pengkajian. Melihat kasus diatas masih terdapat cara pandang/stigma dari istrinya yang salah tentang penyakit yang dialami suaminya, sehingga perawat perlu melakukan pemberian informasi yang tepat tentang penyakit dari klien yakni TBC. Jawaban yang paling tepat adalah Berikan informasi tentang cara penularan TBC. Untuk opsi jawaban lain tidak bisa kita pilih karena tidak berhubungan dengan data-data yang tersedia pada kasus.
Sumber:
- Contoh soal pada artikel ini diambil dari buku siNERSI AIPNI tahun 2019.