Stres sering digambarkan sebagai perasaan kelebihan beban, tegang dan khawatir. Kita semua mengalami stres di kali. Bisa Terkadang membantu memotivasi kita untuk menyelesaikan tugas, atau melakukan baik. Tapi stres juga bisa berbahaya jika kita terlalu stres dan itu mengganggu kemampuan kita untuk melanjutkan hidup normal kita terlalu panjang (Australian Psychological Society 2012).

Stress adalah bagian yang wajar dari hidup. Dalam jumlah kecil, stres itu baik; itu bisa memotivasi anda dan membantu Anda menjadi lebih produktif namun, terlalu banyak tekanan, atau respon yang kuat stres bisa berbahaya bagaimana kita merasakan peristiwa yang memprovokasi stres dan bagaimana kita bereaksi terhadapnya menentukan dampaknya terhadap kesehatan kita.



Kita mungkin termotivasi dan disegarkan oleh kejadian dalam hidup kita, atau kita mungkin melihat beberapa orang “stres” dan merespons dengan cara yang mungkin memiliki efek negatif terhadap kesejahteraan fisik, mental, dan sosial kita (KCHC 2010).

Gejala yang sering ketika seseorang mengalami stres

  1. Sakit kepala dan nyeri lainnya
  2. Gangguan tidur, insomnia
  3. Diare dan gangguan pencernaan lainya
  4. Kegelisahan
  5. Kemarahan
  6. Kelelahan
  7. Merasa terbebani dan bisa saja lepas kendali
  8. Menangis
  9. Kesulitas berkonsentrasi
  10. Harga diri rendah, kurang percaya diri
  11. Tekanan darah tinggi
  12. Sistem kekebalan tubuh lemah

Stres dapat disebabkan karen

Lingkungan

Lingkungan bisa membombardir Anda dengan intens dan bersaing tuntutan untuk menyesuaikan Contoh penyebab stres lingkungan meliputi cuaca, kebisingan, kepadatan, polusi, lalu lintas, perumahan yang tidak aman dan di bawah standar, dan kejahatan.

Stress social

Kita dapat mengalami banyak stres yang timbul dari tuntutan Peran sosial yang berbeda yang kita tempati, seperti orang tua, pasangan, pengasuh, dan karyawan. Beberapa Contoh stres sosial termasuk tenggat waktu, masalah keuangan, wawancara kerja, presentasi, ketidaksepakatan, menuntut waktu dan perhatian Anda, kehilangan orang yang dicintai, perceraian, dan merawat anak.

Psikologis

Situasi dan keadaan yang mempengaruhi tubuh kita dapat dialami sebagai Stres fisiologis. Contoh stressor fisiologis meliputi pertumbuhan remaja yang cepat, menopause, sakit, penuaan, melahirkan, kecelakaan, kurang berolahraga, gizi buruk, dan gangguan tidur.

Pikiran

Otak Anda menafsirkan dan merasakan situasi sebagai stres, sulit, menyakitkan, atau nyaman. Beberapa situasi dalam hidup adalah stres yang memprovokasi, tapi inilah pikiran kita yang menentukan apakah itu masalah bagi kita.

Pengelolaan Stress (Emotional & Problem Focused Coping)

Model Lazarus yang diuraikan di atas mewakili tipe spesifik dari teori coping. Teori ini dapat diklasifikasikan menurut dua parameter independen: (a) sifat berorientasi versus stateoriented, dan (b) pendekatan mikroanalitik versus makroanalitik (Krohne 2001).

Problem-focused coping adalah cara menanggulangi stres dengan berfokus pada permasalahan yang dihadapi. Coping yang berfokus pada masalah ini bisa dilakukan apabila masih ada memungkinkan mela-kukan sesuatu hal untuk menanggulangi stres (Lazarus, 1993 dalam Gaol, 2016).

Dengan kata lain, problem-focused coping dilakukan untuk menghidari atau mengurangi stres dengan cara langsung menghadapi sumber stres atau masalah yang terjadi. Emotion-focused coping adalah cara penanggulangan stres dengan melibatkan emosi. Atau dengan kata lain, seseorang yang mengalami stres akan melibatkan emosinya dan mengguna-kan peniliannya terhadap sumber-sumber stres yang ada Coping yang berfokus pada emosi dilakukan karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan (Lazarus, 1993 dalam Gaol, 2016) terhadap sumber stres.



Dengan demikian disimpul-kan bahwa penanggulangan stres yang berfokus pada masalah adalah berurusan dengan situasi secara langsung. Sedangkan penanggulangan stres yang berfokus pada emosi berususan dengan diri sendiri.


Referensi:

  • Australian Psychological Society, 2012. Understanding and managing stress. The Australian Psychological Society Limited, p.2.
  • Gaol, N.T.L., 2016. Teori Stres: Stimulus, Respons, dan Transaksional. Buletin Psikologi, 24(1), pp.1–11.
  • KCHC, K.C.H.C., 2010. Stress & Stress Management. Klinic Community Health Centre, pp.2–29.
  • Krohne, H.W., 2001. Stress and Coping Theories. International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences, pp.15163–15170. Available at: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B0080430767038171.