Sejak diterapkan tahun 2014, uji kompetensi hingga kini masih menjadi tantangan bagi para lulusan perawat baik vokasi maupun ners. Pasalnya, untuk bekerja pada pelayanan kesehatan seorang perawat harus memiliki Sertifikat Kompetensi (Serkom) yang hanya bisa didapatkan jika telah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi secara nasional.

Uji kompetensi untuk perawat telah diatur dalam UU No. 38/2014 tentang keperawatan dan UU No. 36/2014 tentang tenaga kesehatan. Masalahnya hingga kini masih banyak para lulusan yang belum mampu mengerjakan soal-soal dengan benar yang membuat mereka tidak lulus uji kompetensi.



Tahun 2021 ini, telah diterapkan metode Exit Exam dimana para lulusan perawat akan diwisuda jika telah dinyatakan lulus uji kompetensi hal ini sesuai dengan peraturan Permendikbud No. 20 tahun 2020 yang menyatakan “uji kompetensi merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa bidang kesehatan dari perguruan tinggi.”

Untuk itu perlu dilakukan persiapan yang matang dalam mengikuti uji kompetensi ini. Soal-soal yang diberikan dalam ukom tentunya pasti sesuai dengan kompetensi yang telah diajarkan selama kuliah pada pendidikan keperawatan namun jenis soal yang diberikan perlu dilakukan analisis yang benar sehingga jawaban yang dipilih tepat. Dalam ukom terdapat 180 soal yang harus dikerjakan selama kurun waktu 180 menit (3 jam).

Proporsi soal ukom dari keilmuan

  • Keperawatan medikal bedah: 25-37% (54-60 soal)
  • Maternitas: 8-14% (18-20 soal)
  • Anak: 8-14% (18-20 soal)
  • Jiwa: 8-14% (18-20 soal)
  • Keluarga: 8-14% (18-20 soal)
  • Gerontik: 3-9% (9-12 soal)
  • Manajemen: 3-9% (9-12 soal)
  • Gawat darurat/kritis: 3-9% (9-12 soal)
  • Komunitas: 3-9% (9-12 soal)

Proporsi soal ukom dari proses keperawatan

  • Pengkajian: 20-30% (45 soal)
  • Diagnosis: 20-30% (45 soal)
  • Perencanaan: 15-25% (36 soal)
  • Implementasi: 15-25% (36 soal)
  • Evaluasi: 5-15% (18 soal)

Kiat dan tips jawab soal ukom

Sebelum membaca kasus pada soal ukom, pastikan terlebih dahulu untuk membaca pertanyaan dari kasus tersebut apa, apakah tentang pengkajian, masalah/diagnosis keperawatan, intervensi atau evaluasi. Setelah mengetahui pertanyaan soal, hal yang perlu dilakukan adalah menganalisis kasus dengan melihat atau mengkategori data mayor (fokus dan paling kuat) dan mengenali data abnormal. Perlu diingat bahwa setiap soal yang dibuat pasti diarahkan ke satu jawaban yang paling tepat. JANGAN PERNAL MEMILIH JAWABAN YANG HANYA MEMILIKI SATU DATA SAJA APALAGI DATA HANYA MINOR!.



Contoh-contoh soal dalm Ukom perawat

soal 1.

Pada saat jaga di Unit Gawat Darurat, terdapat 5 pasien masuk karena kecelakaan datang secara bersamaan. Pasien pertama berteriak-teriak dan perdarahan di tungkai. Pasien kedua tampak diam, perdarahan di kepala. Pasien ketiga mengeluh nyeri dada sejak 2 jam yang lalu, pasien keempat mengeluh sesak berat dan nampak gelisah dan pasien kelima mengalami fraktur terbuka pada kaki kanan.

Manakah Prioritas pasien yang harus ditolong lebih dahulu?

  • Pasien pertama
  • Pasien kedua
  • Pasien ketiga
  • Pasien keempat
  • Pasien kelima

Mengapa pasien Kedua?, kuncinya adalah pasien diam (yang kemungkinan menandakan ada penurunan kesadaran) dan didukung ada perdarahan pada kepala (cedera otak) hal ini menjadi prioritas karena otak merupakan organ yang sangat vital yang harus segera dilakukan tindakan.

Kasus diatas merupakan contoh soal yang termasuk dalam ranah pengkajian


soal 2.

Seorang perempuan berusia 58 tahun dirawat di ruangan interna mengeluh sesak nafas. Hasil pengkajian ditemukan batuk berlendir ada bercak darah, nyeri dada, nafsu makan menurun, sesak dirasakan pada saat pasien berbaring, ronkhi kasar paru kiri ,vesikuler menurun pada paru kiri tekanan darah 110/80mmHg, frekuensi nadi : 87x/mnt prekuensi napas: 31 x/menit,suhu: 39 o C. Hasil radiologi effusi pleura dextra.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?

  • Nyeri akut
  • Gangguan pola nafas
  • Risiko gangguan nutrisi
  • Gangguan pertukaran gas
  • Bersihan jalan nafas tdk efektif

Mengapa jawaban bersihan jalan nafas tidak efektif?. Mari kita fokuskan data mayor. Jika kita perhatikan, kasus diatas dipastikan pada pasien gangguan respirasi (efusi pleura). Pada respirasi masalah yang sering diangkat ada 3 yakni gangguan pola napas, bersihan jalan napas dan pertukaran gas. Fokus soal ini diarahkan ke bersihan jalan napas karena memiliki data mayor dan banyak yakni batuk berlendir bercak darah, ronkhi, efusi pleura, dan saat berbaring lebih sesak hal ini karena terdapat cairan dalam paru-paru dengan demikian jawaban yang paling tepat adalah bersihan jalan napas.

Kasus diatas merupakan contoh soal penentuan diagnosis keperawatan.


soal 3.

Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruangan bedah dengan keluhan nyeri perut kanan atas post operasi hari ke-2. Hasil pengkajian nyeri teriris-iris dan hilang timbul, skala nyeri  6-7, mual, tampak luka operasi, luka insisi kemerahan,  BAK seperti teh, dan nafsu makan berkurang, ikterus , Hb 12,2 gr/dL. TD : 120/70, frekuensi nadi 75 x/menit,  frekuensi napas 22 x/menit, Suhu 38,30 C Hasil CT-Scan : Cholelitiasis.

Apakah tindakan keperawatan yang dilakukan pada kasus tersebut?

  • Kompres dingin
  • Lakukan manajemen nyeri
  • Rawat luka dengan teknik aseptic
  • Berikan makanan posrsi kecil tapi sering
  • Kaji karakteristik urine, volume dan warnanya

Mengapa jawaban melakukan manajemen nyeri. Untuk menjawab kasus ini, kamu harus menentukan terlebih dahulu mana masalah atau diagnosa utama kasus tersebut, jika kita perhatikan masalah utama kasus tersebut adalah nyeri, sehingga untuk tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus tersebut adalah yang berhubungan dengan menurunkan atau mengatasi masalah nyerinya, dari semua pilihan jawaban yang tersedia hanya ada satu yaitu lakukan manajemen nyeri (pilihan ini juga belum spesifik apakah tindakan dengan non-farmakologi atau farmakologi), namun jika melihat skala nyeri dalam kasus maka yang paling tepat adalah manajemen nyeri farmakologi. 

Kasus diatas merupakan contoh soal ranah intervensi keperawatan.




soal 4.

Seorang perempuan 25 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Saat anamnesis ditemukan batuk berlendir, sesak makin berat saat pasien berbaring, nyeri dada, ronkhi, pernapasan: 34 x/menit. Perawat melakukan pemasangan nasal kanula, setelah menjelaskan prosedur, perawat mengatur posisi klien  dan  menghubungkan kanula dengan oksigen serta memasukan kanula ke hidung.

Apakah langkah tindakan selanjutnya yang pada prosedur tersebut?

  • Masukan ujung kanula ke lubang hidung
  • Atur peralatan oksigen dan humidiflier
  • Alirkan oksigen sesuai indikasi
  • Berikan jelly pada ujung nasal kanula
  • Fiksasi selang oksigen

Mengapa jawabannya alirkan oksigen sesuai indikasi?. Untuk menjawab jenis soal seperti ini, kamu harus mengerti atau mengetahui standar prosedural operasioanl (SPO) yang secara umum telah digunakan. Untuk menjawab soal ini juga, kita tidak perlu membaca semua kasusnya, langsung pada bagian prosedur tindakan yang diberikan oleh perawat, jika melihat urutan tindakan setelah menghubungkan nasalah kanul ke hidung, selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat adalah mengalirkan oksigen sesuai indikasi, setelah itu melakukan fiksasi selang oksigen.

Kasus diatas merupakan contoh soal pada ranah implementasi keperawatan.


soal 5.

Perempuan berusia 45 tahun  mengalami serangan jantung. Seorang perawat datang dan memeriksa keadaan pasien dan melakukan Resusitas jantung paru (RJP/CPR). Perawat memberikan kompresi dada sebanyak 30 kali dan bantuan nafas sebanyak 2 kali dan dilakukan sebanyak 5 siklus.

Manakah evaluasi tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat?

  • Meraba nadi karotis
  • Memeriksa jalan napas
  • Memeriksa respon pasien
  • Melihat pengembangan dada
  • Melihat ada tidaknya pernapasan spontan

Mengapa jawabannya adalah meraba nadi karotis?. Untuk menjawab soal ini bisa dibilang mudah, karena kita cukup melihat tindakan apa yang telah diberikan dalam kasus. Kasus diatas adalah pemberian tindakan RJP oleh perawat, sehingga yang perlu kita evaluasi adalah nadi karotis, hal ini sesuai dengan algoritma Bantuan Hidup Dasar (BHD) setelah dilakukan kompresi 30 kali dan ventilasi 2 kali selama 5 siklus, maka yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah mengecek kembali nadi karotis korban.

Kasus diatas merupakan contoh soal ranah evaluasi keperawatan.

Semua contoh soal ukom perawat diatas merupakan gambaran soal-soal ukom yang kemungkinan besar akan keluar saat ujian. Kita harus dengan teliti menjawab soal, harus fokus!.