Gustinerz.com | Keselamatan pasien merupakan hak pasien. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama masa perawatan dir rumah sakit (Kemenkes, 2009). Dilaporkan kejadian pasien jatuh di rumah sakit di Indonesia pada bulan Januari-September 2012 sebesar 14% (Kongres Persi XXI, 2012). Jatuh dapat mengakibatkan berbagai jenis cedera, kerusakan fisik dan psikologis.
Setiap pasien diruang perawat inap memiliki risiko jatuh, oleh karenanya peran dari seorang perawat amat penting dalam mencegah terjadinya insiden risiko jatuh pada pasien. Perlu diperhatikan, pasien dengan salah satu hal dibawah ini memiliki risiko jatuh yang meningkat.
- Agitasi/delirium: infeksi, toksik/metabolik, perubahan kardiopulmonal, SSP, dehidrasi/kehilangan darah, gangguan tidur.
- Obat-obatan (dosis/waktu): psikotropika, obat-obat kardiovaskuler (khususnya digoksin), antikoagulan (meningkatkan risiko cedera), antikolinergik, sediaan untuk usus besar
- Hipotensi ortostatik, kegagalan otonom
- Sering ke kamar mandi
- Mobilitas terganggu
- Gangguan penglihatan, penggunaan alat bantu/alas kaki yang tidak sesuai
- Riwayat jatuh (kardiovaskuler/pusing/sempoyongan, kehilangan keseimbangan tanpa kelainan sensasi gerakan, vestibular/vertigo, kelemahan/muskuloskeletal
- Antihistamin/benxodiazepin
Penilaian Skala Jatuh Morse
Penilaian, diagnosis, dan intervensi terhadap risiko jatuh dalam bidang keperawatan mengikuti Skala Jatuh Morse (Morse Fall Scale, MFS). MFS digunakan secara luas dalam kondisi perawatan akut, di rumah sakit dan di ruang perawatan inap jangka panjang. MFS membutuhkan penilaian sistematik dan dapat dipercaya terhadap faktor-faktor risiko jatuh pada pasien saat masuk perawatan, jatuh, perubahan status dan dipulangkan atau dipindahkan ke tempat yang lain. Subskala MFS mencakup penilaian hal-hal berikut
No | Kriteria | Skor |
1 | Riwayat jatuh: baru saja atau dalam 3 bulan | Tidak = 0 Ya = 25 |
2 | Diagnosis lain | Tidak = 0 Ya = 15 |
3 | Bantuan berjalan | Tidak ada, tira baring, di kursi roda, bantuan perawat = 0
Tongkat ketiak (crutch), tongkat (cane), alat bantu berjalan (walker) = 15
Furnitur= 30 |
4 | IV/heparin lock | Tidak = 0 Ya = 20 |
5 | Cara berjalan/berpindah | Normal, tirah baring, tidak bergerak = 0
Lemah = 10
Terganggu = 20 |
6 | Status mental | Mengetahui kemampuan diri = 0
Lupa keterbatasan = 15 |
Interpretasi
Tingkat risiko | Skor MFS | Tindakan |
Tidak Ada Risiko | 0-24 | Tidak ada |
Risiko Rendah | 25-50 | Lakukan pencegahan jatuh standar |
Risiko Tinggi | ≥ 51 | Lakukan intervensi pencegahan jatuh risiko-tinggi |
< Beranda
Sumber:
- Jackson, M. dan Jackson L. Seri Panduan Praktik Keperawatan Klinis. ERLANGGA: Jakarta
- http://digilib.unisayogya.ac.id/179/1/Naskah%20Publikasi.pdf