Gustinerz.com | Pasien yang mengalami gangguan sistem muskuloskeletal (fraktur, terpasang giksasi internal atau ekstrenal, terpasanan gips, traksi rangka atau kulit akan mengalami keterbatasan gerak untuk mendukung proses pembentukan kalus pada fase proliferasi sel dari proses penyembuhan tulang). Keadaan ini memaksa pasien dalam keadaan imobilisasi.

Imobilisasi mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. Imobilisasi juga didefinisikan sebagai keterbatasan klien dalam bergerak, sebatas di atas tempat tidur saja akibat penyakit atau tidak mampu bangun dari tempat tidur untuk ke kamar mandi.

Kondisi imobilisasi menyebabkan latihan fisik sulit untuk dilakukan, sehingga perlu dilakukan hal lain untuk menstimulasi konstraksi intestinal untuk mencegah terjadinya konstipasi. Konstipasi berarti pelannya pergerakan tinja melalui usus besar, dan sering berhubungan dengan sejumlah besar tinja yang kering, keras pada kolon desenden yang penumpuk karena penyerapan cairan berlangsung lama.



Dikatan seseorang konstipasi apabila terjadi penurunan frekuensi BAB lebih dari 3 hari sekali atau kurang dari dua kali seminggu yang diikuti dengan pengeluaran feses yang lama dengan konsistensi keras dan kering. Penyebab utama konstipasi adalah kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan berserat dan asupan cairan.

Permasalahan konstipasi yang sering terjadi pada pasien imobilisasi tentunya harus dipikirkan pencegahannya. Salah satu terapi yang bisa diterapkan dalam mengatasi masalah konstipasi ini adalah konsumsi air putih pada pagi hari.

Air putih merupakan pilihan yang cocok untuk mengisi volume lambung karena dejarjat fluiditas kimus di lambung mempengaruhi pengosongan lambung, selain itu air putih berbentk cair merata tanpa harus dicerna lagi sebelum disalurkan ke duodenum.