Sudah setahun lebih dunia ini sibuk dalam penanganan pandemik Covid-19. Virus yang awalnya ditemukan di Provinsi Wuhan Cina ini begitu cepat menular ke seluruh negara di belahan dunia ini. Berbagai upaya telah dilakukan. Upaya pencegahan saat ini telah maksimal dilakukan namun angka positif Covid-19 di seluruh dunia belum juga menurun termasuk di Indonesia.

Kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini (28/01/2021) telah mencapai 1.037.993. Pemerintah Indonesia saat ini telah mencanangkan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pencegahan penularan covid-19. Vaksin ini diharapkan dapat menekan bertambahnya kasus positif covid-19 di Indonesia.

Vaksinasi adalah kegiatan pemberian kekebalan pada seseorang agar terhindar dari berbagai penyakit, terutama penyakit yang mematikan. Vaksin covid-19 saat ini sudah mulai dilakukan dihampir seluruh negara, namun pemberian vaksinasi covid-19 tidak serta merta diberikan kepada masyarakat umum. Pemberian vaksinasi covid-19 harus melalui pemeriksaan yang ketat.



Perhimpunan Dokter Spesial Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah mengeluarkan rekomendasi persyaratan orang yang bisa dilakukan vaksinasi covid-19. Salah satu isi rekomendasi PAPDI terkait kriteria eksklusi (yang belum layak) mendapatkan vaksin covid-19 adalah seseorang yang memiliki kelainan/penyakit kronis.

Kriteria yang masuk dalam vaksinasi covid-19

  1. Dewasa sehat usia 18-59
  2. Peserta menerima penjelasan dan menandatangani Surat Persetujuan setelah Penjelasan (Informed Consent).
  3. Peserta menyetujui mengikuti aturan dan jadwal

Kriteria yang tidak masuk dalam vaksinasi covid-19

  1. Pernah terkonfirmasi dan terdiagnosis COVID-19.
  2. Mengalami penyakit ringan, sedang atau berat, terutama penyakit infeksi dan/atau demam (suhu ≥37,5°C, diukur menggunakan infrared thermometer/thermal gun).
  3. Peserta wanita yang hamil, menyusui atau berencana hamil selama periode imunisasi (berdasarkan wawancara dan hasil tes urin kehamilan).
  4. Memiliki riwayat alergi berat terhadap vaksin atau komposisi dalam vaksin dan reaksi alergi terhadap vaksin yang parah seperti kemerahan, sesak napas dan
  5. Riwayat penyakit pembekuan darah yang tidak terkontrol atau kelainan darah yang menjadi kontraindikasi injeksi
  6. Adanya kelainan atau penyakit kronis (penyakit gangguan jantung yang berat, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, diabetes, penyakit ginjal dan hati, tumor, dll) yang menurut petugas medis bias mengganggu imunisasi
  7. Subjek yang memiliki riwayat penyakit gangguan sistem imun seperti respon imun rendah (atau subjek yang pada 4 minggu terakhir sudah menerima terapi yang dapat menganggu respon imun (misalnya immunoglobulin intravena, produk yang berasal dari darah, atau terapi obat kortikosteroid jangka panjang (> 2 minggu)).
  8. Memiliki riwayat penyakit epilepsi/ayan atau penyakit gangguan saraf (penurunan fungsi sistem saraf) lainnya.
  9. Mendapat imunisasi apapun dalam waktu 1 bulan kebelakang atau akan menerima vaksin lain dalam waktu 1 bulan
  10. Berencana pindah dari wilayah domisili sebelum jadwal imunisasi selesai.

Penderita penyakit yang belum/tidak layak diberikan vaksin covid-19.

  1. Penyakit Autoimun Sistemik (SLE, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya)
    • Pasien autoimun tidak dianjurkan untuk diberikan vaksinasi Covid sampai hasil penelitian yang lebih jelas telah dipublikasi.
  2. Sindroma Hiper IgE
    • Pasien Hiper IgE tidak dianjurkan untuk diberikan vaksinasi Covid sampai hasil penelitian yang lebih jelas telah dipublikasi
  3. Pasien dengan infeksi akut
    • Pasien dengan kondisi penyakit infeksi akut yang ditandai dengan demam menjadi kontraindikasi vaksinasi.
  4. PGK (Penyakit Ginjal Kronis) non dialisis
  5. PGK dialisis (hemodialisis dan dialysis peritoneal)
  6. Transplantasi Ginjal
  7. Sindroma nefrotik dengan imunosupresan/kortikosteroid
    • Saat ini, pemberian vaksin belum direkomendasikan pada pasien PGK non dialisis, PGK dialisis, resipien transplantasi dan sindroma nefrotik yang menerima imunosupresan/kortikosteroid. Hal ini disebabkan karena belum ada uji klinis mengenai efikasi dan keamanan vaksin tersebut terhadap populasi ini.
  8. Gagal jantung
  9. Penyakit jantung koroner 
    • Belum ada data mengenai keamanan vaksin Covid pada kondisi tersebut
  10. Reumatik Autoimun (autoimun sistemik)
    • Sampai saat ini belum ada data untuk penggunaan vaksin Covid pada pasien reumatik-autoimun.
    • Berdasarkan data vaksin-vaksin yang sebelumnya, untuk jenis vaksin selain live attenuated vaccine, tidak ada kontraindikasi pemberian pada pasien reumatik- autoimun.
    • Pemberian vaksin Covid untuk pasien reumatik- autoimun harus mempertimbangan risk and benefit kasus per kasus secara individual, dan membutuhkan informed decision dari
    • Pada pasien reumatik-nonautoimun, rekomendasi vaksinasi sesuai dengan populasi umum
    • Rekomendasi ini bersifat sementara, dan dapat berubah jika didapatkan bukti baru tentang keamanan
  11. Penyakit-penyakit gastrointestinal
    • Penyakit-penyakit gastrointestinal yang menggunakan obat-obat imunosupresan, pada dasarnya tidak masalah diberikan vaksinasi Covid. Namun, respon imun yang terjadi tidak seperti yang
    • Pendataan dan skrining pasien dengan komorbid penyakit autoimun termasuk yang merupakan penyakit autoimun di bidang gastrointestinal, seperti penyakit IBD (Kolitis Ulseratif dan Crohn’s Disease), Celiac Disease, dalam skrining terdapat pertanyaan terkait gejala gastrointestinal seperti diare kronik (perubahan pola BAB), BAB darah, penurunan berat
  12. Hipertiroid/hipotiroid karena autoimun
    • Pasien autoimun tidak dianjurkan diberikan vaksinasi Covid sampai ada hasil penelitian yang lebih jelas dan telah dipublikasi
  13. Penyakit dengan kanker, kelainan hematologi seperti gangguan koagulasi, pasien imunokompromais, pasien dalam terapi aktif kanker, pemakai obat imunosupresan, dan penerima produk darah
    • Studi klinis Sinovac mengeksklusi pasien dengan keterangan penyakit kolom sebelumnya. Dengan tidak adanya data pada kelompok tersebut, maka belum dapat dibuat rekomendasi terkait pemberian vaksin Sinovac pada kelompok ini
  14. Pasien hematologi- onkologi yang mendapatkan terapi aktif jangka panjang, seperti leukemia granulositik kronis, leukemia limfositik kronis, myeloma multipel, anemia hemolitik autoimun, ITP, dll
    • Studi klinis Sinovac mengeksklusi pasien dengan keterangan penyakit kolom sebelumnya. Dengan tidak adanya data pada kelompok tersebut, maka belum dapat dibuat rekomendasi terkait pemberian vaksin Sinovac pada kelompok ini