Esai oleh: Sri Desiyanti Gusasi (Semester 3/C)

Corona virus disease (Covid-19) merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh jenis virus corona yang di laporkan pertama kali pada tahun 2019 tepatnya bulan Desember, di Kota Wuhan Provinsi Hubei, China. Yang membawa dampak besar termasuk Indonesia. Atas peristiwa ini tentunya tenaga kesehatan berperan penting dalam upaya pencegahan Covid-19. Di Indonesia sendiri Covid-19 menjadi permasalahan   yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya.

Covid-19 merupakan krisis multidimensi yang perkembangannya sangat berdampak bagi seluruh aspek kehidupan dan juga seluruh elemen masyarakat tidak terkecuali bagi tenaga kesehatan khususnya mahasiswa keperawatan. Di masa pandemi tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam memberikan penanganan terhadap pasien yang terinfeksi virus corona (covid-19).

Di saat ini hampir sebagian besar masyarakat  diwajibkan untuk melakukan work from home (WHF), tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit masih tetap melaksanakan tugasnya untuk memberikan pelayanan. Di tengah kepanikan dan ketakutan mengenai infeksi virus ini, tenaga kesehatan dihadapkan pilihan untuk menjunjung tinggi tanggung jawab professional atau keamanan diri dan keluarga.



Penyebaran virus corona (covid-19)  sangat cepat hal ini disebabkan oleh penularan virus karena terjadi antar manusia malalui media seperti percikan dahak, batuk, bersin, dan berbicara, menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus kemudian mnyentuh mata, hidung atau mulut. (WHO, 2020) hasil penelitian oleh Wang, et al (2020) menjelakan bahwa penularan corona virus disebabkan oleh perilaku menyentuh pipi, hidung, dan mulut saat bekerja. Seiring betambahnya jumlah kasus rumah sakit rujukan covid-19 sudah mulai kewalahan karena keterbatasan fasilitas dan SDM yang dimilikinya. Hal yang paling di takutkan adalah ketika kapasitas pasien di rumah sakit sudah penuh sehingga tidak lagi bisa menerima pasien untuk mendapatkan pelayanan secara layak.

Tahun 2021 bertepatan pada bulan Desember, satuan tugas penanganan covid-19 mengungkapkan lonjakan kasus di Indonesia ini dapat menembus 400.000 kasus seiring tingginya mobilitas masyarakat, protokol kesehatan rendah, dan munculnya varian baru yang lebih menular dari delta. WHO sendiri menyatakan daya tular dari varian omicron masih dipelajari lebih lanjut oleh peneliti, namun situasi yang terjadi di afrika selatan menunjukan bahwa angka infeksi melonjak akibat munculnya varian ini. Oleh sebab itu, pemerintah mengingatkan ancaman varian baru ini harus di waspadai dan penurunan kasus yang terjadi di Indonesia saat ini tidak boleh membuat pemerintah maupun masyarakat menjadi lengah. Menimbang factor-faktor tersebut, pemerintah akan berupaya mengejar target vaksinisasi untuk mengurangi resiko yang buruk dari lonjakan kasus kemudian mengendalikan mobilitas masyarakat melalui penerapan PPKM yang lebih ketat saat libur natal dan akhir tahun.

Kita sebagai elemen masyarakat tidak mau virus corona varian baru atau Omicron membawa Indonesia kembali pada kondisi pertengahan pada tahun kemarin yang membuat rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri harus ada kesadaran dari masyarakat untuk menjaga supaya tidak lagi terjadi gelombang baru covid-19. Dan penting sekali untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mengabaikan  dengan protokol kesehatan. Sosialisasi harus dilakukan terus menerus dan lewat berbagai sarana salah satunya media social.

Peran mahasiswa keperawatan merupakan bagian penting dalam upaya penanggulangan pandemi virus corona (covid-19). Mahasiswa dapat menjadi role model di masyarakat dengan menunjukan perilaku dalam pencegahan covid-19. Pengetahuan yang baik dan sikap positif dalam pencegahan covid-19 dapat menjadi salah satu upaya dalam memutus penularan covid-19. Mahasiswa keperawatan memiliki berbagai peran penting, yaitu sebagai caregiver yang merupakan peran utama.

Mahasiswa juga sebagai golongan orang terpelajar memiliki banyak peran yang bisa mereka lakukan. Peran tersebut di antaranya sebagai agen of changer dan social of control. Mahasiswa juga bisa menjadi golongan yang membantu dalam proses penanganan covid-19 terutama bagi mahasiswa keperawatan. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan tindakan promotif dan preventif kepada masyarakat agar memiliki pemahaman yang baik terkait keadaan pandemi saat ini. Partisipasi yang di berikan mahasiswa keperawatan ini sedikit banyaknya akan dapat meringankan beban para perawat. Selain itu, mahasiswa keperawatan juga bisa merasakan perjuangan profesinya yang saat ini berjuang sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien covid-19.

Sebagai agen changer mahasiswa berperan dalam merencanakan dan membuat perubahan terarah dengan cara bekerja sama sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan situasi. Mahasiswa mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan, melakukan dan menyelesaikan setiap tanggung jawab dengan baik, juga membuat hal-hal baru menjadi lebih nyata dan pantas di gunakan dalam pelayanan. Mahasiswa keperawatan harus memiliki keilmuan dan hasil-hasil penelitian yang kuat. Pondasi ilmu yang kuat dan hasil-hasil penelitian yang di miliki oleh mahasiswa keperawatan akan meningkat kompetensi, kemampuan berfikir kritis, kemampuan mengambil keputusan. Lebih lanjut Hutagalung (2019) menjelaskan bahwa dalam proses asuhan keperawatan, mahasiswa keperawatan akan selalu di tuntut untuk berfikir kritis dalam berbagai situasi agar pemberian asuhan keperawatan yang di berikan konperhansif dan bermutu walaupun setiap masalah dengan sudut yang selalu berbeda tetapi objektifnya sama.

Sebagai agen perubahan mahasiswa keperawatan diharapkan bukan hanya membantu masyarakat untuk melakukan modifikasi perilaku mereka untuk mencapai derajat kesehatan yang di inginkan, akan tetapi mahasiswa keperawatan juga harus mampu mengelola perubahan dengan cara mengubah minset. Seorang mahasiswa keperwatan harus bisa berfikir terbuka dalam menerima informasi maupun pengetahuan yang baru dan berfikir kritis dalam mengambil keputusan perubahan cara berfikir dan bertindan merupakan kuncu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang professional. Ini adalah misi kemanusian dalam rangka menyelamatkan jiwa manusia. Tugas kita sebagai mahasiswa keperawatan harus memberikan penjelasan bahwa covid-19 ini nyata, bukan rekayasa, bukan konspirasi.

Untuk mencegah penularan covid-19 lebih  meluas, mahasiswa keperawatan memberikan edukasi atau penyuluhan kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas. Situasi yang ada di Indonesia mengharuskan masyarakat untuk mematuhi betul apa yang sudah di anjurkan atau dilarang oleh pemerintah. Dan juga harus memaksimalkan pelaksanaan strategi pencegahan covid-19 yang sudah ditetapkan yakni pelaksanaan 3M (memakai masker, mencuci tngan, menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, treatment).

Agen perubahan dimaknai dengan mengambil keputusan, maka dari itu mahasiswa keperawatan sebagai agen perubahan harus menghadapi permasalahan dan berani mengambil resiko,  dengan memposisikan diri sebagai garda terdepan dalam menangani covid-19 dan harus berusaha dengan keras meningkatkan profesionalisme dan memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat. Perjuangan petugas kesehatan maupun mahasiswa keperawatan tidaklah bermakna apabila tanpa ada dukungan serta peran aktif mesyarakat dalam mengatasi pandemic ini. Kepedulian dan dukungan masyarakat sangatlah diperlukan dalam mempercepat penanganan covid-19 yaitu dengan selalu mematuhi aturan yang di keluarkan oleh pemerintah dan edukasi.


Referensi

https://www.upnvj.ac.id/id/berita/2020/11/mahasiswa-keperawatan-tanggap-memberi-peran-dalam-membangun-kesadaran-masyarakat-di-masa-pandemi-covid-19.htmlhttps://osf.io/2mxbr/download/?format=pdfhttps://akperyarsismd.e-journal.id/BNJ/article/download/33/28https://www-bbc-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.bbc.com/indonesia/indonesia-59464740.amp?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D&amp_js_v=a6&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Findonesia-59464740.amp%23referrer%3Dhttps%3A%2F%2Fwww.google.com%26csi%3D0https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/36519/t/Omicron+Sudah+Masuk+Indonesia%2C+Puan+Minta+Gencarkan+%27Tracing%27+Antisipasi+Penyebaran