Gustinerz.com | Dekubitus merupakan masalah serius yang sering terjadi pada pasien yang mengalami gangguan mobilitas, seperti pasien stroke, cedera tulang belakang atau penyakit degeneratif.

Baca Artikel Terkait: Faktor Risiko Terjadinya Dekubitus Pada Pasien di Rumah Sakit

National Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP) telah membagi dekubitus menjadi 4 sebagai berikut:

Stadium I

Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Apabila dibandingkan dengan kulit yang normal. Tanda yang muncul adalah perubahan temperatur kulit (lebih dingin atau lebih hangat), perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lebih lunak), perubahan sensasi (gatal atau nyeri). Pada orang berkulit putih akan nampak kulit berwarna merah, sementara pada berkulit gelap bisa saja berwarna merah, ungu atau biru.

Stadium II

Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis, dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superfisial, abrasi, melempuh, atau membentuk lubang yang dangkal.

Stadium III

Hilangnya lapisan kulit secera lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringan subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam.



Stadium IV

Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari dekubitus.

Menurut stadium dekubitus diatas, dekubitus berkembang dari permukaan luar kulit ke lampisan dalam (top-down). Akan tetapi hasil penelitian saat ini, perkembangan luka dekubitus bisa saja mulai dari jaringan dalam seperi fascia dan otot walaupun tanpa adanya kerusakan pada permukaan kulit. Ini dikenal dengan istilah deep tissues injury – DTI. Hal ini disebabkan karena jaringan otot dan jaringan subkutan lebih sensitif terhadap iskemia daripada permukaan kulit.

Sumber:

  • Keseluruhan artikel diatas bersumber dari buku Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika