Gustinerz.com | Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mental juga penting untuk diperhatikan selayaknya fisik. Ingat “there is no health without mental health” (tiada kesehatan tanpa kesehatan jiwa). Kesehatan mental merupakan komponen mendasar dari definisi kesehatan (Ayuningtyas, 2018)

Kesehatan mental tidak bisa kita remehkan karena gangguan jiwa berat dapat menyebabkan turunnya produktivitas pasien dan akhirnya menimbulkan beban biaya besar yang dapat membebani keluarga, masyarakat, serta pemerintah. Pemberi pelayanan kesehatan (tenaga kesehatan) memiliki peran penting dalam penanggulangan masalah kesehatan jiwa termasuk perawat.

Dalam ilmu keperawatan terdapat 7 masalah utama keperawatan gangguan jiwa yakni sebagai berikut:



Harga Diri Rendah (HDR)

Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif mengenai diri dan kemampuannya dalam waktu lama dan terus menerus yang berhubungan dengan perasaaan tidak berharga, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, serta tidak berarti.

Penyebab HDR: sering disalahkan, kurang mendapat kesempatan mengembangkan diri, kurang dihargai keluarga maupun orang lain, sering mengalami kegagalan dan dikucilkan oleh lingkungan.

Tanda dan gejala yang sering muncul adalah menilai diri negatif (misalnya: mengungkapkan tidak berguna, tidak tertolong), merasa malu/bersalah, merasa tidak mampu melakukan apapun, meremehkan kemampuan mengatasi masalah yang sulit, merasa tidak memiliki kelebihan. Berjalan menunduk, kontak mata kurang, lesu, tidak bergairah, berbicara pelan, lirih dan pasif.

Risiko Perilaku Kekerasan (RPK)

Perilaku kekerasan adalah marah yang ekstrim atau ketakutan sebagai respon terhadap perasaan terancam berupa ancaman fisik atau ancaman terhadap konsep diri yang diekspresikan dengan mengancam, mencederai orang lain dan atau merusak lingkungan.

Penyebab: orang gangguan jiwa, penyalah gunaan NAPZA, halusinasi, gangguan konsep diri.

Tanda dan Gejala: mengatakan tidak mampu mengontrol perilaku kekerasan, mengatakan ingin memukul orang lain, marah, mengamuk, melotot, pandangan mata tajam, tangan mengepal, berteriak, mendominasi dan agresif.

Halusinasi

Gejala gangguan jiwa berupa respon panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan terhadap sumber yang tidak jelas.

Penyebab: orang gangguan jiwa, sering mengurung diri, tidak mau bicara dengan orang lain, kurangnya kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal dan berpikir jelek tentang diri.

Tanda dan Gejala: Menyatakan mendengar suara bisikan/melihat bayangan dan merasa sesuatu melalui indera perabaan, penciuman atau pengecapan. Bicara sendiri, mengarahkan telinga kearah tertentu dan melihat kesuatu arah.