Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir (BBL) atau neonatus. Keadaan klinis ini disebut juga ikterus neonatorum yang mana keadaan klinis pada neonatus yang ditandai pewarnaan kuning pada kulit, mukosa, sklera akibat dari bilirubin (indirek maupun direk) di dalam serum darah yang secara klinis akan mulai tampak di daerah muka, apabila kadarnya mencapai 5-7 mg/dL.

Ikterus neonatorum kejadiannya memang tinggi, akan tetapi hanya sebagian kecil yang bersifat patologis yang mengancam kelangsungan hidup neonatus tersebut baik akibat peninggian bilirubin indirek maupun direk. Ikterus fisiologik adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak melewati atau membahayakan neonatus, akan tetapi ikterus patologik adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis yang kadar bilirubin melebih kadar nilai (hiperbilirubin).



Penentuan kadar ikterus pada neonatus perlu dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menangani bayi, sehingga dapat ditentukan tindakan yang tepat. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menentukan derajat ikterus neonatorum adalah metode Kramer. Metode kramer membagi tubuh bayi baru lahir menjadi 5 bagian. Untuk menentukan derajat ikterus Kramer perhatikan tabel dibawah ini.

  • Derajat 1: Kepala dan leher dengan perkiraan kadar bilirubin 5.0 mg%
  • Derajat 2: Kepala, leher sampai badan atas (diatas umbilikus) dengan perkiraan kadar bilirubin 9.0 mg%
  • Derajat 3: Kepala, leher, badan atas sampai badan bawah (dibawah umbilikus) hingga tungkai atas (di atas lutut) dengan perkiraan bilirubin 11.4 mg/dl
  • Derajat 4: Kepala, leher, badan atas sampai badan bawah, tungkai atas, dan tungkai bawah dengan perkiraan bilirubin 12.4 mg/dl
  • Derajat 5: Kepala, leher, badan atas sampai badan bawah, tungkai atas, tungkai bawah sampai telapak tangan dan kaki atau seluruh badan neonatus dengan perkiraan kadar bilirubin mencapai 16.0 mg/dl

Lebih jelasnya bisa perhatikan pada tabel di bawah ini:

Tenaga kesehatan yang merawat bayi atau neonatus sebaiknya mengetahui cara menentukan derajat ikterus neonatus yang tentunya sangat mudah digunakan.


Referensi:

  • Diolah dari berbagai sumber