Pelayanan keperawatan di masyarakat mempunyai sasaran dari tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pelayanan keperawatan pada masyarakat bertujuan mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam pemeliharaan kesehatan. Keperawatan komunitas atau community health nursing adalah praktik untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.

Keperawatan komunitas bertujuan untuk 1) Promosi kesehatan adalah upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual dan intelektual. 2) Proteksi kesehatan yaitu perlindungan kelompok masyarakat terhadap terpaparnya suatu penyakit. 3) Pencegahan penyakit dan penyembuhan yaitu upaya dalam mencegah terjadinya penyakit pada kelompok yang berisiko, sementara itu penyembuhan adalah upaya yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang telah terkena penyakit.



Dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat komunitas, perawat perlu memahami pentingnya penegakan diagnosis keperawatan komunitas guna memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, berikut ini daftar diagnosis keperawatan komunitas yang tersedia dalam buku SDKI terbitan PPNI

Defisit kesehatan komunitas

Defisit kesehatan komunitas dimana terdapat masalah kesehatan atau faktor risiko yang dapat mengganggu kesejahteraan pada suatu kelompok. Masalah ini dapat disebabkan:

  1. Hambatan akses ke pemberi pelayanan kesehatan
  2. Keterbatasan sumber daya
  3. Program tidak memiliki anggaran yang cukup
  4. Komunitas kurang puas dengan program yang dijalankan
  5. Program tidak mengatasi seluruh masalah kesehatan komunitas

Penegakan diagnosis perlu adanya data gejala atau tanda, berikut

  1. Terjadi masalah kesehatan yang dialami komunitas
  2. Terdapat faktor risiko fisiologis dan/atau psikologis yang menyebabkan anggota komunitas menjalani perawatan
  3. Tidak tersedia program untuk meningkatkan kesejahteraan bagi komunitas
  4. Tidak tersedia program untuk mengurangi masalah kesehatan komunitas
  5. Tidak tersedia program untuk mengatasi masalah kesehatan komunitas

Koping komunitas tidak efektif

Koping komunitas tidak efektif adalah pola adaptasi aktivitas dan penyelesaian masalah yang tidak memuaskan untuk memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat. Penyebab masalah ini timbul diantaranya adalah

  1. Paparan/riwayat bencana (alam atau buatan manusia)
  2. Ketidakadekuatan sumber daya untuk pemecahan masalah
  3. Ketidakcukupan sumber daya masyarakat (mis. istirahat, rekreasi, dukungan sosial)
  4. Tidak adanya sistem masyarakat

Untuk menegakkan diagnosis ini perlu adanya gejala dan tanda:

  1. Komunitas tidak memenuhi harapan anggotanya
  2. Konflik masyarakat meningkat
  3. Insiden masalah masayarakat tinggi (mis. pembunuhan, pengursakan, terorisme, perampokan, pelecehan, pengangguran, kemiskinan, penyakit mental)
  4. Partisipasi masyarakat kurang
  5. Tingkat penyakit/stres masyarakat meningkat

Kesiapan peningkatan koping komunitas

Kesiapan peningkatan koping komunitas merupakan pola adaptasi dan penyelesaian masalah komunitas yang memuaskan untuk memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat, serta dapat ditingkatkan untuk penatalaksanaan masalah saat ini dan mendatang. Untuk mengangkat diagnosis ini dalam tatanan komunitas jika ditemukan:

  1. Perencanaan aktif oleh komunitas mengenai prediksi stressor
  2. Pemecahan masalah aktif oleh komunitas saat menghadapi masalah
  3. Terdapat sumber-sumber daya yang adekuat untuk mengatasi stressor
  4. Tersedia program untuk rekreasi, relaksasi/bersantai

Sumber:

  • Siti Nur Kholifah dan Ns. Ayu Wahyu Widaggo, 2016. Modul Bahan Ajar Keperawatan Keluarga dan Komunitas
  • PPNI, 2016. Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.