Oleh: Farhani Bakari (Semester 1/A)
(tulisan ini dilombakan dalam kegiatan Dies Natalis Keperawatan UNG 2020)
Dunia global tengah dihadapkan pada permasalahan pandemi Covid-19,termasuk juga negara kita Indonesia.Sampai dengan sekarang punAngka kasus virus corona di dunia terus bertambah.Penyebaran virus penyebab Covid-19 di banyak negara belum terkendali. Hingga Kamis (17/12/2020) pagi, melansir data Worldometers,tercatat 74.458.287 kasus Covid-19 di dunia. Dari angka itu, sebanyak 1.653.506 orang meninggal dunia,dan 52.236.820 orang dinyatakan sembuh.
Indonesia telah memasuki era revolusi industri fenomena ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi,melainkan sudah kali ke empat. Sehingga adaptasi merupakan hal wajib yang harus dilakukan agar tidak tergilas oleh teknologi yang akan terus mengalami perkembangan. Dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi, karena perubahan yang terjadi memberikan efek besar kepada ekosistem dunia dan tata cara kehidupan. Revolusi industri 4.0 bahkan diyakini dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas kehidupan secara signifikan. Dalam era 4.0 banyak sekali teknologi-teknologi yang membawa banyak manfaat, salah satunya teknologi Big data di era 4.0 yang tentu membawa banyak manfaat baik itu dalam segi bisnis maupun kesehatan.
Prinsip Big Data di Era 4.0
Big Data adalah istilah umum untuk segala kumpulan himpunan data dalam jumlah yang sangat besar dan kompleks sehingga menjadikannya sulit untuk ditangani atau di proses jika hanya menggunakan manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional. Prinsip dari Big Data adalah bagaimana menganalisis dan membuat struktur dari data berukuran besar sehingga dapat menjadi data yang memiliki makna untuk perbaikan sistem yang kontinyu (HIMSS Nursing Informatics Community,2015). Secara garis besar big data dapat dibagi menjadi dua yaitu Structured Big Data (data dimasukkan oleh orang tertentu kedalam form yang terstruktur dengan tujuan tertentu), dan Untructured Big Data (data terserak di dunia maya,misalnya di google,dan media social).
Berbagai Manfaat Big Data Oleh Perawat Dalam Pelayanan Kesehatan Melalui Penanganan Covid-19 di Era 4.0
Era kekinian sangat terkait dengan Era generasi Z yang tidak terlepas dari penggunaan internet. Mudah dan murahnya teknologi ini membuat penggunaan internet begitu massif. Tidak terkecuali dibidang kesehatan. Konsumerisme di bidang kesehatan tidak terlepas dari tren peralihan dari era manual ke era digital berbasis internet. Industri kesehatan di Indonesia sangat besar dan menjanjikan. Indonesia memiliki 2097 rumah sakit dan 27 ribu lebih puskesmas di Indonesia. Fenomena yang ada saat ini, khususnya di Indonesia, pengelolaan pasar yang besar ini masih belum diimbangi dengan penggunaan teknologi. Salah satu contoh misalnya penggunaan pencatatan data secara manual dengan menggunakan kertas. Perawat sebagai salah satu profesi kesehatan menyumbang missefisiensi tersebut.
Menurut sebuah artikel seorang perawat dapat menghabiskan waktu >2,5 untuk menulis. Dengan kata lain lebih dari 25% waktu dinas seorang digunakan untuk menulis. Tidak hanya itu metode manual ini dapat menghabiskan kertas dan menjadikan tidak ramah lingkungan. Penyimpanan data membutuhkan ruang lebar dan boros tempat. Keamanan data lemah,dan data sulit di “panggil” ulang.Dari sisi pelayanan, pembuatan kebijakan, peraturan, baik tingkat nasional maupun tingkat local/unit masih didasarkan pada sampling data dengan kecenderungan rasio kecil, masukan pakar, dan pertimbangan birokrat. Namun belum mampu melakukan analisis data riil di pasar dengan menggunakan prinsip analisis “Big Data”. Analisis riil dapat dilakukan dengan melalui database catatan medis (Structured Data) dan juga data di media social klien (Unstructured Data).
Analisis yang komprehensif dengan cara analisis Big Data tentu akan menghasilkan data yang lengkap, utuh, sehingga dapat digunakan untuk pijakan pembuatan keputusan yang lebih baik. Bagaimanapun klien didunia kesehatan adalah manusia sebagai makhluk sosial yang selalu dinamis dan berubah. Tidak ada satu teoripun yang absolut untuk mewakili perilaku manusia. Sehingga analisis berbasis Big Data dirasa lebih mampu mewakili analisis data yang manusiawi. Topik Big Data berkembang pesat sejak era komputerisasi dan internet.
Di dunia kesehatan penggunaan Big Data banyak dikembangkan pada area Bioinformatic untuk analisis Genom. Penggunaan Big Data di dunia keperawatan dikembangkan pada tahun 2014. Dalam hal ini jika di sektor bisnis, big data dimanfaatkan untuk keperluan personalisasi layanan demi meningkatkan pengalaman pengguna,di sektor kesehatan big data memegang peran lebih sentral. Fungsinya untuk membantu tenaga medis, seperti dokter atau perawat untuk mendapatkan data lebih mendalam dari pasien. Seperti rekam medis,daftar obat yang dikonsumsi, hingga daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi. Data-data tersebut menjadi penting untuk meminimalkan malpraktek dan mendapatkan data pribadi pasien.
Selain disiapkan untuk membantu pasien, big data juga bisa digunakan untuk mengembangkan diagnosa. Dengan dilengkapi teknologi-teknologi pendukung lainnya big data bisa menjadi penunjang utama untuk dunia kesehatan menciptakan sebuah alat diagnosis yang merekam banyak gejala dan jenis penyakit tiap tahunnya. Apalagi kita semua lihat bahwa sekarang ini Indonesia masih berada di tengah-tengah wabah pandemi sehingganya teknologi digital di era 4.0 yakni bigdata, sangat diperlukan dan dapat membantu para perawat dalam berkontribusi mnelawan covid-19.
Teknologi Big data di era 4.0 membawa berbagai manfaat sangat membantu perawat untuk berkontribusi dalam mengatasi penyebaran virus corona (COVID-19). Kemampuan tersebut banyak digunakan dalam menentukan perencanaan lebih lanjut yang dibuat oleh pemerintah. Dimana big data ini sendiri adalah kumpulan data dalam jumlah besar baik terstruktur maupun tidak terstruktur dan kompleks sehingga akan sulit diproses jika haya menggunakan manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional, dengan demikian diperlukan bantuan teknologi untuk membantunya. Kebanyakan data yang ada saat ini adalah data nonstruktural yaitu sekitar 80%, yang banyak ditemui dimedia sosial. Sedangkan sisanya data terstruktur dapat ditemukan padaenterprise data. “Sebagai salah satu sumber, data yang bisa dipertimbangkan adalah media sosial yang dapat dijadikan big data untuk perencanaan,” tutur Founder Drone Emprit Dr.Ismail Fahmi, ST., M.T.
Penggunaan big data juga mempercepat perencanaan dibandingkan menunggu statistik resmi yang bisa menghabiskan waktu selama 10 minggu. Contoh pemanfaatan big data lainnya dapat ditemui di pemerintah Jawa Barat melalui aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat) dengan menggunakan data media sosial, sehingga memungkinkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memonitor wilayahnya secara cepat dan mengetahui secara detail per area yang ada di Jawa Barat.
Big data juga bisa digunakan untuk mengetahui emosi publik di masa new normal untuk membuat kebijakan yang tepat.
Sumber:
- IPANI (Ikatan Perawat Anak Indonesia) (http://www.ipani.or.id/big-data-untuk-keperawatan/) Di unduh 16 Desember 2020, 17.40 Wita
- Mengenal lebih jauh Revolusi Industri 4.0, 2019 (https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-revolusi-industri-4-0/) Di unduh 16 Desember 2020, pukul 18.30 Wita
- Pemanfaatan Big Data untuk Penangan Pandemi COVID-19 (https://www.itb.ac.id/news/read/57556/home/pemanfaatan-big-data-untuk-penangan-pandemi-covid-19#0) Di unduh 16 Desember 2020, 19.50 Wita
- Peranan Big Data dalam Dunia Kesehatan (https://dailysocial.id/post/peranan-big-data-dalam-dunia-kesehatan) Di unduh 17 Desember ,13.00 Wita
- BIG DATA digunakan melawan penyebaran Covid-19 (https://www.indotelko.com/read/1596948758/big-data-covid-19) Diunduh 17 Desember 13.49 Wita
- Update Corona Dunia 17 Desember: 74 Juta Kasus | Vaksinasi Covid-19 di Jerman(https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/17/083300865/update-corona-dunia-17-desember–74-juta-kasus-vaksinasi-covid-19-di-jerman?page=all) di unduh 17 Desember 2020, 15.30 Wita
- Begini Tantangan Ahli Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0 (https://fkm.unair.ac.id/begini-tantangan-ahli-kesehatan-masyarakat-di-era-revolusi-industri-4-0) di unduh 17 Desember 2020, 15.49 Wita
- Mengenal Apa itu Era Revolusi Industri 4.0 : Dampak, dan Mengatasinya (https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-era-revolusi-industri-4-0-dampak-dan-mengatasinya/) di unduh 17 Desember 2020, 16.00 Wita