Gustinerz.com | Pengaturan posisi merupakan salah satu tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki tujuan tertentu untuk kenyamanan dan proses penyembuhan pada pasien/klien. Berikut ini macam-macam pengaturan posisi pasien di atas tempat tidur:

POSISI FOWLER / SEMI FOWLER



Posisi fowler merupakan posisi tempat tidur dengan menaikan kepala dan dada setinggi 450-900 tanpa fleksi lutut. Posisi semifowler bertujuan untuk mengatasi masalah kesulitan pernapasan dan kardiovaskuler.

POSISI ORTOPNEA

Posisi ortopnea merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi, klien duduk di tempat tidur atau ditepi tempat tidur dengan meja yang menyilang di atas tempat tidur. Tujuan pemberian posisi ortopnea adalah mengatasi masalah kesulitas pernapasan dengan ekspansi dada maksimum.

POSISI SUPINASI (TELENTANG)

Posisi supinasi/terlentang adalah posisi klien berbaring telentang dengan kepala dan bahu sedikit elevasi dengan menggunakan bantal. Posisi supinasi diberikan pada pasien pascaoperasi spinal.

POSISI TELENGKUP (PRONASI)

Posisi pronasi adalah posisi klien berbaring di atas abdomen dengan kepala menoleh ke samping. Posisi pronasi bertujuan untuk memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut, mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut dan membantu drainase dari mulut sehingga berguna bagi klien pascaoperasi mulut atau tenggorokan.

POSISI LATERAL (SIDE-LYING)

Posisi lateral adalah posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh ke samping. Posisi lateral bertujuan untuk mengurangi lordosis dan meningkatkan kelurusan punggung yang baik, baik untuk posisi tidur dan membantu menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit.

POSISI SIMS

Posisi sims atau semipronasi adalah posisi klien berbaring pada pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi. Pada posisi ini lengan bawah ada di belakang klien, sedangkan lengan atas ada di depan tubuh klien. Tujuan pemberian posisi sims adalah memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar, mengurangi penekanan pada sakrum pada klien yang mengalami paralisis, memudahkan pemeriksaan dan perawatan area perineal dan posisi ini baik untuk pemberian enema.

Sumber:

DIKUTIP DARI BUKU “KETERAMPILAN DAN PROSEDUR LABORATORIUM KEPERAWATAN DASAR” OLEH ENI KUSYATI, DKK. TAHUN 2006.