Gustinerz.com | Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi lebih dari tiga minggu sebelum perkiraan tanggal kelahiran bayi. Dengan kata lain, kelahiran prematur adalah kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi medis. Semakin dini bayi lahir semakin tinggi pula risiko komplikasi yang akan terjadi.
Klasifikasi bayi prematur
- Late preterm: lahir antara 34-46 minggu kehamilan
- Moderately preterm: lahir antara 32-34 minggu kehamilan.
- Very preterm: lahir dibawah usia 32 minggu kehamilan
- Extremely preterm: lahir dibawah usia 25 minggu kehamilan
Bayi prematur hampir dipastikan akan mendapatkan perawatan yang intensif (NICU) di rumah sakit. Saat dalam masa perawatan bayi prematur akan merasakan nyeri dan stres, nyeri pada bayi prematur memiliki jangka waktu yang lebih lama, untuk itu perlu tindakan manajemen nyeri untuk membantu menurunkan tingkat nyeri dan stres pada bayi prematur.
Prosedur invasif adalah prosedur yang sengaja dilakukan ke tubuh melalui sayatan atau tusukan yang bertujuan untuk pemberian obat-obatan atau nutrisi ke dalam tubuh. Prosedur invasif hampir dipastikan akan dilakukan pada bayi prematur salah satu contoh tindakan invasif adalah pengambilan sampel darah guna pemeriksaan laboratorium, pemasangan infus, dll.
Untuk itu tenaga kesehatan khususnya perawat wajib memberikan tindakan non-farmakologis dalam menurunkan tingkat nyeri pada bayi prematur. Intervensi non farmakologis yang dapat dilakukan diantaranya metode kanguru, musik terapi, facilitated tucking, dll.
Facilitated tucking
Facilitated tucking adalah metode nyeri nonfarmakologis uang membantu bayi merasa aman, menenangkan diri dan mengurangi konsumsi oksigen mereka. Metode ini dapat memepertahankan stabilitas sistem saraf otonom dan motorik sehingga menurunkan tingkat stres.
Beberapa penilitian melaporkan bahwa facilitated tucking dapat menurunkan nyeri pada bayi prematur. Facilitated tucking merupakan tindakan yang memfasilitasi posisi fleksi miring ke salah satu sisi dimana salah satu tangan melakukan fiksasi dengan lembut daerah kepala dan tangan bayi, dan tangan lainnya memfiksasi daerah kaki dan bokong bayi. metode ini efektif pada awal pemasangan infus, pengisapan lendir, serta terbukti menurunkan waktu penyembuhan dan denyut nadi cenderung lebih stabil (dalam rentang normal).