Esai oleh: SRI NOVA SASTYA MODAMBA (Semester 5D)
Dunia saat ini sedang dalam masa bersejarah, masa saat revolusi industri keempat sedang dibicarakan, dipersiapkan, diperdebatkan, dan dimulai . Pada 2015, Angella Markel mengenalkan gagasan Revolusi Industri 4.0 di acara World Economic Forum (WEF) yang menyebut revolusi industri 4.0 adalah revolusi berbasis Cyber Physical System . Lalu seperti apa sebenarnya Revolusi Industri 4.0? Revolusi Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Revolusi industri ini pun telah memberi sebuah implikasi yang cukup besar terhadap beberapa tindakan pelayanan kesehatan salah satunya dalam peran profesi perawat.
Apa saja peran perawat?
Peran dan fungsi perawat menurut Berman et al (2016) adalah sebagai pemberi asuhan yang meliputi tindakan mendampingi serta membantu klien dalam meningkatkan dan memperbaiki mutu kesehatan diri melalui proses keperawatan, komunikator yang mengomunikasikan informasi baik secara tertulis atau lisan, pendidik yang membantu klien atau pasien untuk mengenal kesehatan dan prosedur asuhan kesehatan yang perlu mereka lakukan, baik dengan tujuan untuk mencegah atau pun memulihkan, advokat klien yang dapat mewakili pasien dalam menyampaikan harapan dan kebutuhannya kepada profesi kesehatan lain, konselor merupakan proses membantu klien untuk mengenali dan menghadapi sebuah permasalahan dan untuk meningkatkan perkembangan personal yang meliputi pemberian dukungan emosi, intelektual, dan psikologis, agen pengubah jika turun langsung untuk membantu klien dalam memperbaiki perilaku dan kondisi kesehatannya melalui asuhan klinis yang dilakukan secara berkelanjutan, pemimpin, manajer yang dapat berperan dalam mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan, baik secara individu, keluarga, atau pun komunitas, manajer kasus, serta konsumen penelitian dan pengembangan karir keperawatan.
Di Era ini tentunya teknologi semakin pandai memainkan perannya dalam dunia kesahatan. Salah satunya dengan dihadirkannya robot perawat (robot nurse) yang merupakan hasil teknologi mutakhir. Ada robot -nurse di UK yang bekerja untuk mengepel lantai dan mengumpulkan obat, ada Louise, robot perawat di Amerika, yang ramah, caring dan good listener. Louise akan mendatangi pasien yang akan pulang dan menjelaskan apa saja yang harus pasien lakukan dirumah serta menjawab semua pertanyaan pasien. Bahkan pada evaluasi awal di RS mengenai pelayanan perawat, pasien lebih memilih Louise dibanding perawat sungguhan. Di Indonesia sendiri di lansir dari sebuah artikel Bisnis.Com oleh syaiful Millah bahwa Pusat Robot Indonesia (Puri) Robotics telah memperkenalkan robot pelayan atau robot sevice untuk berbagai industri di Indonesia salah satunya di bidang kesehatan dan siap dikomersilkan. Hal ini tentu akan menjadi sebuah ancaman bagi profesi perawat.
Jika kita lihat saat ini media banyak memunculkan issu dalam pencitraan profesi keperawatan. Dalam beberapa tahun, media telah mengacu bahwa telah hadir sebuah mesin yang memainkan peran perawat yaitu mesin buatan manusia. Sedangkan perawat hanyalah sebuah profesi yang bisa dilakukan oleh manusia dengan syarat memilki jenjang pendidikan tinggi formal. Selain iu banyak pula media yang melansir bahwa penggunaan robot lebih baik dari perawat karena robot selalu senyum, tidak pernah libur, tidak pernah terlambat, tidak bisa terpeleset lalu jatuh, tak kenal diskriminasi umur, seks atau ras. Pada kenyataannya, hal tersebut memang benar adanya, sebuah robot dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin sering dilakukan oleh perawat namun tentunya peran perawat tidak hanya sebatas itu saja.
Perawat memiliki sikap care yang tidak akan ditemukan pada robot
Dalam kerangka berpikir yang lebih luas peran perawat di era industri ini tidak hanya terbatas pada penguasaan teknologi. Harus kita pahami bahwa beberapa hal yang menjadi peran pelayanan kesehatan yaitu ketelitian, Disiplin, kecekatan, kekiritisan dalam berpikir, sikap bertanggung jawab, menguasai pengetahuan yang luas, dan sikap care. Yang tentunya wajib diimplementasikan dalam proses pelayanan kesehatan. Yang perlu kita sadari lagi bahwa Perawat memandang manusia sebagai unsur yang holistik tidak terpisahkan antara fisik dan psikologisnya yang mencakup bio-psiko-sosio-spiritual yang tidak bisa dilakukan oleh robot secanggih apapun.
Teknologi akan semakin berkembang, tentunya robot pun semakin lama akan berkembang semirip mungkin dengan manusia, jangan sampai perawat akan menjadi seperti robot yang meniadakan unsur psikologis pasien ketika merawat pasien dan meniadakan pendekatan melalui hati saat memberikan asuhan keperawatan.
Kita sebagai perawat tentunya harus menyikapi issu yang ada dengan positif. Jadikan motivasi untuk terus belajar menjadi perawat yang benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Tunjukkan bahwa perawat bukanlah profesi yang hanya mengandalkan sebuah gelar di belakang nama yang di sahkan oleh sebuah ijazah dan ditunjang oleh uji kompentensi semata, melainkan profesi yang melaksanakan tugasnya dengan jujur, ikhlas dan bertanggung jawab serta selalu mengandalkan caring yang tidak bisa digantikan oleh apapun bahkan oleh teknologi yang sangat canggih. jadilah perawat yang cerdas yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dengan benar dan menjadikan robot sebagai suatu keuntungan yang sedia membantu tugas perawat bukan malah menjadi sebuah ancaman yang menggantikan tugas perawat, Karena pada hakikatnya yang merawat manusia adalah manusia.
Sangat bermanfaat sekali nova
Wawww
Semngat nopaaa